Gowes Ramah Iklim 2024 Diharapkan Inspirasi Publik Aksi Nyata untuk Lingkungan

JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Bike to Work (B2W) sukses mencanangkan Bersepeda Ramah Iklim 2024.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong berharap acara ini dapat mendorong lebih banyak masyarakat untuk mengambil tindakan nyata dalam menjaga dan menjaga lingkungan. “Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi polusi udara,” kata Alue Dohong.

Alue mengapresiasi kehadiran lebih dari 500 pesepeda dari berbagai daerah di Indonesia, serta masyarakat Solo dan sekitarnya, yang turut serta dalam acara tersebut. “Kami mengawalinya dengan bersepeda sejauh 10 kilometer untuk mengurangi emisi karbon dan melindungi udara yang sehat. Acara ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi polusi udara.”

Usai bersepeda, acara dilanjutkan dengan penanaman pohon pengendali pencemaran yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dalam jangka panjang. Pada saat yang sama, Wakil Menteri menghadiri peresmian pilot project Ruang Terbuka Hijau Taman Penyerapan Pencemar (RTH).

“Kami berharap taman ini dapat menjadi paru-paru kota dan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menciptakan tempat bersih dan sehat bagi masyarakat. Taman ini akan menjadi tempat kita bisa merasakan kesejukan dan keindahan alam, mengingatkan kita. tanggung jawab kita untuk melindungi lingkungan,” katanya.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. “Mari kita terus menunjukkan bahwa kita peduli dan siap mengambil tindakan untuk melindungi planet kita. Setiap sepeda yang kita turunkan hari ini, setiap pohon yang kita berikan merupakan langkah tepat menuju masa depan yang lebih hijau dan sehat,” ujarnya.

Fahmi Saimima, CEO B2W Indonesia, mengatakan acara tersebut bertepatan dengan presentasi program Cycle Save Carbon (CSC) kepada pengguna, sebuah inisiatif untuk mendorong pengurangan jejak karbon melalui bersepeda. Penghargaan ini tidak hanya sebagai bentuk rasa syukur, namun juga menjadi semangat untuk terus berupaya menjaga dan melestarikan lingkungan.

“Inisiatif untuk mencoba mencatat jumlah karbon yang dihemat ini datang dari diskusi kelompok pesepeda. Ternyata motivasinya sangat tinggi. Bahkan ada semacam kompetisi untuk mengumpulkan poin atau menghindari emisi karbon,” ujarnya.

Di dunia yang menghadapi tantangan emisi gas rumah kaca dan polusi udara, bersepeda dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengatasi kedua ancaman tersebut terhadap kehidupan di bumi. “Saat seseorang berkendara tidak ada emisi karbon atau polutan. Gas CO2 ini dihasilkan dari bahan bakar fosil, termasuk kendaraan bermotor,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *