GP Ansor Kritik Pemkot Tangerang Tak Libatkan Masyarakat di Harlah Pancasila

TANGERANG – Perayaan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Ahmad Yani pada 1 Juni menuai kritik. Berikut upacara peringatannya yang hanya dihadiri pejabat senior Pemerintahan (Pemkot) Tangerang.

Hal itu diungkapkan Ketua Pergerakan Pemuda Ansor (PC GP) Tangerang H Midyani. Ia menilai, tindakan pemerintah di daerah yang tidak mengambil langkah mengundang masyarakat menghadiri pertemuan tersebut melanggar aturan dan melupakan sejarah.

“Kami berharap Pemerintah Kota Tangerang mengetahui bahwa ulama, kiai, dan santri memiliki peran dalam kisah lahirnya Pancasila. Ini yang kami sayangkan. Pemerintah hanya fokus pada upacara dan tidak aktif. Mohon ikut serta masyarakat dalam pertemuan tersebut,” kata Pak Midyani, Rabu (5/6/2024).

Pak Midyani mengatakan Organisasi Persatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) mempunyai peran sentral sebagai lead sector dalam membangun ideologi Pancasila. Ia mengatakan, pimpinan Kesbangpol sebaiknya menggandeng kelompok dan mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam gerakan merayakan hari lahir ideologi Pancasila.

“Ini konser musik yang diselenggarakan pemerintah. Kalangan Pemkot Tangerang dan jajaran Kesbangpol harus mengetahui dan memahami kisah lahirnya Pancasila. Ulama besar negeri ini, yakni Hadratussyeh KH Wahid Hasim Asyari, punya peran,” ujarnya. menjelaskan.

Ia mengatakan Hari Lahir Pancasila harus menjadi wadah bagi generasi muda untuk melakukan refleksi terhadap upaya menjaga nilai-nilai sejarah dan moral Indonesia. Oleh karena itu, kata dia, generasi milenial dan Gen Z memahami pentingnya Pancasila tidak hanya sebagai ideologi tetapi juga sebagai falsafah kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Bukan konser musik seperti dulu, bukan upacara, intinya Kesbangpol menutup mata terhadap ancaman ideologi transnasional yang mengancam Pancasila. Generasi muda harusnya tahu pentingnya. Pancasila itu konser musik,” ujarnya. ditekankan.

Orang yang akrab dengan Gus Midyani mengatakan Hari Lahir Pancasila merupakan dorongan institusional untuk meneguhkan ideologi di Tangerang. Ini bukan sekedar ritual yang akan memboroskan anggaran dan masyarakat tidak akan berpartisipasi di dalamnya.

“Konsernya bagus, tapi apakah ada kaitannya dengan mengenang Harlah Pancasila? Perlu kita tanyakan kembali fungsi Kesbangpol untuk memperkuat ideologi di Tangerang,” tegasnya.

Lebih lanjut, Pak Gus Midyani menyampaikan bahwa penguatan ideologi harus dilakukan secara aktif di Tangerang. Ingatlah bahwa di Tangerang terdapat banyak suku, suku, dan agama. Harlah Pancasila harus mendorong penguatan keberagaman tersebut.

Pak Gus Midyani mengkritik Pak Gus Midyani: “Upacara tanpa isi ibarat pesan kosong. Buat apa bicara cita-cita tapi berbuat sia-sia itu memalukan.”

Ke depan, ia berharap Kesbangpol lebih cerdas dalam menyelenggarakan acara. Selain itu juga dapat menarik minat masyarakat.

Bukan sekedar hadirin, melainkan tamu undangan atau panitia. Namun Anda bisa berkolaborasi dengan ide dan konsep untuk memastikan kemajuan dan keuntungan di Tangerang.

“Partisipasi bukan sekadar menjadi tamu, peserta, atau panitia, tapi menjaring ide, mengkolaborasikan ide, dan transparan dalam pengelolaan anggaran yang bertanggung jawab,” ujarnya.

Diketahui, GP Ansor Kota Tangerang merupakan salah satu organisasi yang pertama kali menawarkan acara lahirnya Pancasila di Kota Tangerang.

Kemudian acara ini dilakukan oleh Bapak G. P. Ansor dengan mengadakan temu bisnis, pesta padi, dan acara pengumuman nasional sebelum Pilkada 2024 dilaksanakan, namun Pemkot akan ikut serta di dalamnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *