Guardiola Doakan Vincent Kompany Sukses di Bayern Muenchen

Pep Guardiola mendukung Vincent Kompany. Ia yakin mantan anak didiknya itu punya kualitas sebagai ahli taktik dan pantas memimpin Bayern Munich.

Munich sedang kesulitan mencari manajer baru setelah dipastikan akan berpisah dengan Thomas Tuchel pada akhir musim ini. Sebab nama-nama yang masuk radar incaran mereka sulit dinegosiasikan.

Namun pada pekan ini FC Hollywood dikabarkan sudah sepakat memboyong Kompany dari Burnley. Pelatih asal Belgia itu diperkirakan akan resmi diumumkan sebagai pelatih baru pada pekan depan.

Sam Kompany menikmati musim sukses bersama Burnley sejak bergabung pada tahun 2022, berhasil membawa timnya promosi ke Liga Inggris 2023/2024 sebagai juara divisi Championship dengan catatan 101 poin. Namun sayang, timnya hanya bertahan satu musim di papan atas karena musim ini mereka dipastikan terdegradasi setelah finis di peringkat 19 klasemen.

Meski Burnley gagal bertahan lama di Premier League, Guardiola tak meragukan kualitas Kompany sebagai manajer. Itu sebabnya dia mendukung mantan bawahannya itu dalam kesuksesannya di Munich.

“Saya senang dengan hubungan Bayern dan Vinnie – sapaan akrab Kompany. Saya punya penilaian tinggi terhadap Vinnie, tidak masalah jika dia terdegradasi ke Burnley,” kata Guardiola seperti dilansir Bayern Strikes, Minggu (26/1). 05). ). /2024).

“Saya mempunyai opini tertinggi atas karyanya, kepribadiannya, pengetahuannya tentang permainan, cara dia menangani media. Saya ingin Bayern mengambil keputusan terbaik, mereka pantas mendapatkannya,” tambahnya.

Seperti diketahui, Guardiola pernah menjadi pelatih Munchen selama tiga musim pada musim 2013-2016. Ia kemudian pindah ke Man City dan melatih Kompany selama tiga musim seiring mantan bek Belgia itu meninggalkan Anderlecht pada musim panas 2019.

Setelah itu, Kompany menjadi pemain-pelatih di klub Liga Belgia tersebut sebelum akhirnya gantung sepatu pada Agustus 2020. Pelatih berusia 38 tahun itu kemudian pindah ke Burnley pada 2022.

Di Burnley, Kompany memainkan gaya sepak bola menyerang, mengandalkan membangun lini belakang dan menguasai bola besar. Pendekatan tersebut berhasil membawa tim berjuluk The Clarets sukses di Championship, namun mereka terkesan kekurangan kualitas pemainnya hingga terpuruk di Premier League.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *