Gunung Semeru Erupsi Sebanyak 65 Kali, Pos PGA: Waspada, Status Siaga!

MALANG – Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Provinsi Lumajang dan Malang sudah tiga kali meletus hingga memuntahkan material vulkanik. Letusannya terlihat pada Minggu (19/5) pukul 06.16 WIB dari Observatorium Gunung Api Semeru (PGA).

Menurut laporan, ledakan pertama pada Minggu terjadi pada Minggu pagi pukul 00.39. Dari pantauan di Pos PGA, tampak letusan setinggi 700 meter berasal dari kawah Gunung Semeru.

Petugas Pos PGA Liswanto mengatakan, letusan kedua terjadi pada Minggu pagi pukul 06.13 WIB, namun abu vulkanik dari Gunung Semeru tidak terlihat secara visual karena tebal. Ledakan ketiga terjadi pada pukul 06.16 WIB.

Gunung Semeru meletus pada Minggu, 19 Mei pukul 06:16 WIB. Visual erupsi tidak terpantau, erupsi masih berlanjut hingga hari ini, kata Lisvanto dalam keterangan tertulisnya (19/5/2024).

Pada Minggu pagi pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, terjadi 17 kali gempa atau letusan di Gunung Semeru dengan amplitudo 11-23 mm dan durasi gempa 63-131 detik.

Kemudian terjadi 9 kali gempa dengan amplitudo 3-8 mm dan durasi gempa 48-62 detik. “Gunung api 0-III terlihat jelas hingga tertutup kabut. Tidak ada asap kawah yang teramati. “Cuaca cerah atau berawan, angin bertiup lemah dari tenggara dan selatan.

Selama Sabtu (18/5) terjadi 65 kali erupsi Gunung Semeru pada pukul 00.00 WIB hingga 24.00 WIB pada Sabtu (18/5/2024), dengan amplitudo 11-23 mm dan durasi gempa 62-176. detik. Gempa awan hangat beramplitudo 23 mm dan durasi gempa 176 detik.

Berikutnya terjadi 3 kali gempa guguran dengan amplitudo 5-9 mm dan durasi 40-122 detik, serta enam kali gempa kuat dengan amplitudo 3-7 mm dan satu kali gempa berdurasi 21-51 detik. , dan amplitudo gempa harmonik 5 mm dan durasi gempa 218 detik,” jelasnya.

Menimbang hal tersebut maka disimpulkan kondisi Gunung Semeru Tersier atau Waspada. Ia mengimbau masyarakat menahan diri melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, 13 kilometer dari puncak (pusat gempa).

Selain jarak tersebut, ia meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas kurang dari 500 meter dari bantaran sungai atau menyusuri bantaran sungai sepanjang Besuk Kobokan karena dapat terkena dampak awan panas dan perluasan aliran lahar. dari puncak”, jelasnya.

Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena berisiko mengeluarkan bara api. Pihaknya juga meminta mewaspadai kemungkinan terjadinya longsoran awan panas (APG), aliran lahar, dan lahar.

Sebagai informasi, Gunung Semeru merupakan gunung yang berada pada ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut. Lokasinya berada di antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang dan merupakan kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *