Gunung Semeru Semburkan Abu Vulkanik, Pos Pengamatan: Terjadi 42 Kali Erupsi

Lumajang – Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur, terus menunjukkan aktivitas vulkanik berupa letusan yang mengeluarkan abu vulkanik dari kawahnya, Jumat pagi (14/6/2024).

Pantauan Pusat Pemantauan Gunung Api (PGA) Semeru menunjukkan gunung tertinggi lima kali lipat di Pulau Jawa berpotensi mengeluarkan abu vulkanik.

Aktivitas vulkanik pertama tercatat pada pukul 06.28 WIB, saat Gunung Semeru memuntahkan abu vulkanik hingga 700 meter ke arah utara dari puncak kawah Jungreng Saluku.

Gunung Semeru meletus pada Jumat, 14 Juni 2024 pukul 06.38 WIB dengan gumpalan abu teramati kurang lebih 400 meter di atas puncak. Gumpalan abu teramati berwarna putih hingga abu-abu dengan gumpalan abu sedang, kata PGA. Pejabat Semeru Liswanto yang melaporkan aktivitas gunung berapi: “meningkat ke arah utara”.

Letusan ketiga terjadi pada pukul 07.21 WIB dengan semburan abu teramati setinggi kurang lebih 900 meter di atas puncak.

Sementara itu, gumpalan abu teramati berwarna putih hingga abu-abu dengan intensitas sedang ke arah utara. Letusan keempat terjadi pada pukul 07.49 WIB dengan ketinggian abu mencapai 500 meter dari puncak kawah.

“Teramati bahwa gumpalan abu memiliki warna yang bervariasi dari putih hingga abu-abu, dengan kepadatan sedang di arah timur laut,” kata Lissento.

Gunung tersebut terakhir terlihat mengeluarkan abu vulkanik pada pukul 08.49 WIB, kondisi visual letusan tidak terpantau karena diselimuti kabut.

Sementara itu, dalam kurun waktu pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut itu tercatat telah menyaksikan 42 kali erupsi atau semburan seismik yang terekam seismograf di Pos PGA.

Amplitudo getaran letusan gempa mencapai 10-23 mm dan durasinya mencapai 62-153 detik. Selain itu, terdapat 12 kali seismik guguran dengan amplitudo 2-6 mm dan durasi gempa 54-137 s.

“Tujuh hembusan angin berkekuatan 4-6 mm, durasi gempa 44-61 detik, dan dua kali gempa tektonik jarak jauh berkekuatan 8-37 mm, SP 19-23 detik dan durasi gempa 45-129 detik,” petugas PGA Semeru lainnya yang bertugas. . , jelas Yadi Yuliandi, dalam laporannya, tingkat aktivitas Gunung Semeru berada pada level tiga atau waspada.

Pos PGA Gunung Semeru mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, 13 kilometer dari puncak (pusat letusan).

Di luar jarak tersebut, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas dalam jarak 500 meter dari bantaran sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besok Kobukan, karena berpotensi terkena dampak meluasnya awan panas dan aliran lahar hingga pada jarak 17 kilometer dari lokasi. puncaknya.

“Masyarakat diimbau tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena berisiko terlempar batu pijar,” jelasnya.

Ia juga meminta pihaknya mewaspadai kemungkinan terjadinya longsoran panas (APG), guguran lahar, dan keruntuhan vulkanik pada sungai atau lembah yang berasal dari puncak Gunung Semeru.

Khususnya di sepanjang Pessok Kobukan, Pessok Bang, Pessok Kimbar dan Pessok Sat, serta kemungkinan adanya lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai Pessok Kobukan, tutupnya.

Sekadar informasi, Gunung Semeru merupakan gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut. Situs tersebut terletak di antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *