Hadapi Tantangan Zaman, 516 Beswan Program Ini Bertekad Perkuat Growth Mindset

krumlovwedding.com, KUDUS — Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan derasnya arus informasi saat ini, banyak permasalahan yang dihadapi generasi muda Indonesia seperti tekanan generasi jajanan, persaingan tidak sehat, dan perebutan ruang dalam kehidupan. media. masyarakat dan bahaya teknologi kecerdasan buatan (AI). Menanggapi hal tersebut, Djarum Foundation melalui Djarum Scholarship Plus mengadakan Keynote Session di Kudus yang menghadirkan pembicara perempuan inspiratif yaitu Co-Founder dan CEO Blibli Lisa Widodo serta Dosen Komunikasi dan Sumber Daya Manusia Mala Ekayanti.

Mengusung tema “Gugah Jiwa Nusantara”, acara ini bertujuan untuk menumbuhkan growth mindset bagi 516 Djarum Beswan (penerima Beasiswa Djarum Plus) dari 97 perguruan tinggi di 35 wilayah.

Lisa Widodo menjelaskan dalam pemaparannya bahwa growth mindset atau pola pikir yang matang akan membantu generasi muda menemukan potensi dirinya yang tidak terbatas. Refleksi diri bisa menjadi cara untuk menciptakan pola pikir berkembang, katanya. Selain itu, ketekunan dalam menemukan solusi terhadap suatu masalah akan mendorong pola pikir berkembang.

“Mengenal diri sendiri, berpikir dalam kehidupan sehari-hari merupakan dasar bagi pengembangan pola pikir baru. Tidak ada kecelakaan, tapi Anda harus bersiap. Bersikaplah realistis dalam memperkenalkan diri, tanyakan pada diri sendiri, apa yang saya cari? Warisan apa yang ingin kita pastikan? “Tidak ada usaha yang sia-sia untuk menggali potensi manusia,” kata Lisa.

Sementara itu, Mala Ekayanti mengatakan, sebagai wakil nusantara, Beswan Djarum harus berani mendobrak hambatan-hambatan yang membuat dirinya memikirkan kemampuannya agar bisa menjadi sosok yang dicita-citakan. Konsep pembangunan hendaknya dikaji dengan terbuka terhadap segala kemungkinan dan beradaptasi terhadap banyak permasalahan.

“Memiliki growth mindset sangat penting karena saat ini peluang kita tidak terbatas di sini. “Belajar adalah sebuah perjalanan yang panjang, jadikan kesalahan ini sebagai pembelajaran untuk terus berkembang,” ujar Mala yang juga merupakan mahasiswa Djarum angkatan 2005/2006.

Hal ini memberikan contoh bagaimana AI atau teknologi AI, jika didasarkan pada pola pikir yang tetap, akan meresponsnya sebagai ancaman. Namun, jika mereka memiliki pola pikir berkembang, Gen Z akan mampu memerangi, beradaptasi, belajar, dan berkolaborasi secara efektif untuk mengelola ancaman-ancaman tersebut.

“Generasi muda, khususnya Gen Z, sangat mumpuni. Di sisi lain, kemajuan teknologi juga mempunyai sisi positif, karena seiring berjalannya waktu, masyarakat tidak lagi melakukan banyak pekerjaan. “Yah, kita harus berpikir lebih efektif dalam mengoordinasikan hal-hal yang tidak bisa kita lakukan dengan mesin, karena kita punya kekuatan lebih dari itu,” kata Mala.

Menanggapi pemaparan tersebut, Beswan Djarum Universitas Diponegoro, Ni Putu Sasti Wulandari Dwipa mendapat dorongan dan ilmu bagaimana menyikapi banyaknya tantangan yang akan dihadapi. Mahasiswa Sarjana Teknik Industri ini bertekad untuk terus menggali potensi dirinya dan mengembangkan growth mindset untuk membentuk jalur karirnya di masa depan.

“Sebagai generasi muda, saya selalu khawatir bagaimana menghadapi persaingan yang ketat. Namun mulai saat ini saya mempunyai keinginan untuk berjuang dengan gagah berani dan memanfaatkan kesempatan yang ada. Ambillah risiko untuk mencoba sesuatu yang baru. “Growth Mindset dapat menginspirasi pemikiran kita untuk terus bertumbuh dan menjawab tantangan dunia yang paling mendesak,” kata Sasti.

Pembicaraan tersebut merupakan bagian dari program Pembangunan Bangsa Beswan Djarum 2023/2024 yang meliputi program pelatihan soft skill selama setahun. Selain Exit Meeting, mereka juga mengikuti kegiatan kunjungan budaya di Yerusalem dan ditutup dengan kebaktian malam Dharma Puruhita 2023/2024, penampilan musik dan tari yang dibawakan oleh Djarum Beswan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *