Hakim Amerika Tolak Gugatan Hak Cipta Media Terhadap Open AI

krumlovwedding.com, Jakarta – Pengadilan federal di New York menolak gugatan terhadap Open AI, perusahaan di balik ChatGPT, yang dituduh menggunakan artikel dari situs berita Raw Story dan AlterNet untuk melatih model bahasa besar (LLM). Hakim Distrik AS Colleen McMahon mengatakan kedua media tersebut tidak dapat membuktikan kerugian sebenarnya untuk mendukung gugatan tersebut.

Namun, hakim mengizinkan pasangan tersebut untuk mengajukan gugatan baru, meskipun dia tidak yakin apakah mereka dapat menuntut ganti rugi yang wajar. Kuasa hukum Raw Story, Matt Tepik, mengatakan ia yakin gugatan baru ini akan menyelesaikan permasalahan yang diangkat dalam gugatan tersebut.

Sementara itu, juru bicara Open AI mengklaim bahwa mereka menggunakan data yang tersedia untuk umum untuk membangun model AI tanpa melanggar hukum. “Kami membangun model AI menggunakan data yang tersedia untuk umum yang dilindungi oleh penggunaan wajar dan prinsip-prinsip terkait serta didukung oleh preseden hukum yang sudah lama ada dan diterima secara umum,” kata juru bicara OpenAI, Senin. 2024).

Raw Story dan AlterNet mengajukan gugatan pada bulan Februari. Mereka mengatakan ribuan artikel mereka digunakan tanpa izin untuk melatih chatbot ChatGPT OpenAI, dan kemudian materi berhak cipta dibuat berdasarkan permintaan. Kasus ini merupakan bagian dari tuntutan hukum terhadap OpenAI dan perusahaan teknologi lainnya atas data yang digunakan oleh penulis, seniman visual, penerbit musik, dan pemegang hak cipta lainnya untuk melatih sistem kecerdasan buatan. Pada bulan Desember, The New York Times mengajukan gugatan terhadap OpenAI, yang pertama dilakukan oleh sebuah organisasi media.

Berbeda dengan tuntutan hukum serupa lainnya, Raw Story dan AlterNet menuduh OpenAI menghapus informasi manajemen hak cipta (CMI) secara ilegal dari artikel mereka, namun tidak menuduh adanya pelanggaran hak cipta. McMahon setuju dengan OpenAI untuk menolak klaim tersebut.

“Mari kita perjelas apa pokok persoalannya. Kerugian sebenarnya yang dituntut penggugat bukanlah penghapusan CMI, melainkan penggunaan pasal-pasal tersebut oleh penggugat untuk mengembangkan ChatGPT tanpa kompensasi apa pun,” kata Hakim McMahon. “

McMahon mengatakan kerugian yang diberitakan media tampaknya tidak cukup besar untuk membenarkan tuntutan hukum. “Masih belum jelas apakah ada undang-undang atau teori hukum lain untuk mengatasi kerugian tersebut. Namun hal itu bukan masalah yang sedang dipertimbangkan pengadilan saat ini,” katanya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *