Harganas di Banyumas, Pemprov Jateng Kick Off Intervensi Serentak Pencegahan Stunting

BANYUMAS – Pemerintah Pusat Provinsi Jawa (Pembrowe) serius menanggulangi permasalahan perjudian untuk mewujudkan generasi emas pada tahun 2045. Risiko ini ditunjukkan pada awal blok 2024 dalam mencegah intervensi simultan. GOR Satria Purwokerto, Rabu (12/6/2024).

Dipimpin Pj Gubernur Jawa Tengah Sumarno, kampanye pemberantasan korupsi juga diwarnai aksi mogok Kentongan. Acara tersebut menandai Hari Keluarga Nasional ke-31 tingkat daerah yang dihadiri oleh pemangku kepentingan dari 14 kabupaten/kota di eks permukiman Kedu, Pekalongan, dan Banyumas.

Menurut Sumarno, keluarga merupakan sekolah pertama yang menciptakan sumber daya manusia. “Jika kita ingin meraih emas di Indonesia pada tahun 2045, kuncinya berkaitan langsung dengan kualitas sumber daya manusia,” ujarnya.

Sumarno mengatakan, Harganas ke-31 ini menjadi pengingat bagi seluruh pengambil kebijakan dan akan membantu menyelesaikan berbagai persoalan terkait pembangunan keluarga berkualitas. Ini termasuk masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan dan setengah pengangguran.

Sumarno meminta semua pihak mempercepat respons, terutama untuk mengurangi permasalahan tersebut. Terkait situasi hukum, Pemda Jateng sudah mengeluarkan surat edaran Gubernur Daerah Jawa. TIDAK. 440/0002416. Peraturan tanggal 19 Maret 2024 mengamanatkan percepatan pengurangan.

Ia juga mengatakan bahwa aspek praktis dari surat edaran tersebut adalah intervensi simultan untuk mencegah pemotongan. Dengan proses tersebut, pendataan anak stunting dan gizi buruk menjadi sangat cepat sehingga dapat segera diatasi.

“Hasil evaluasi, PKK masih mengalami keterlambatan dalam memasukkan data. Padahal, data penting untuk perumusan kebijakan dasar. Intervensi data ini kita terapkan di awal agar langsung terlihat hasilnya. ” dia berkata.

Uni Rahayuningtyas, Kepala Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Jawa Tengah, mengatakan intervensi serentak untuk mencegah pemotongan tersebut dilakukan oleh kader Posyandu dan PKK. Secara khusus, program ini menyasar anak-anak di bawah lima tahun, ibu hamil, dan mereka yang akan menikah dalam waktu dekat. Massa tubuh, tinggi badan, risiko anemia, kualitas gizi akan diukur untuk mendapatkan informasi yang akurat.

Di Jawa Tengah, sebanyak 49.967 posyandu dimaknai intervensi dilakukan secara merata. Selain kader Bosyandu dan PKK, tokoh desa termasuk Babinza dan Babinkamthimas juga dilibatkan dalam proyek tersebut.

“Jika ada anak-anak, ibu hamil, dan kucing yang kekurangan gizi dalam daftar tersebut, mereka harus berkonsultasi dengan petugas kesehatan untuk memastikan apa masalahnya, dan kemudian melakukan intervensi, apakah itu hanya pendidikan.” , memberikan makanan tambahan atau tindakan lain yang ditentukan oleh dokter, katanya.

Uni menjelaskan, intervensi akan dilanjutkan dengan pemantauan. Program ini akan berlanjut tidak hanya pada bulan Juni tetapi juga dalam beberapa bulan mendatang. Dengan begitu, data yang diterima selalu terupdate dan berkualitas baik.

Jika tumbuh kembang anak dipantau setiap bulannya, maka bukan hanya bulan Juni saja, tapi bulan Juni ini akan menjadi inspirasi untuk menyatukan masyarakat agar semua anak, ibu hamil, dan anak-anak tercukupi gizinya,” kata Uni.

Ketua Divisi I TP PKK Provinsi Jawa Tengah Indah Sumarno tak memungkiri, proyek tersebut merupakan tugas berat bagi PKK dengan sumber daya manusia yang luar biasa. Mereka perlu mendokumentasikan dan mengukur target potensial, termasuk remaja, anak balita, ibu hamil dan mereka yang akan menikah di masa depan. Selain itu, jika ternyata Anda hamil, sebaiknya segera lakukan tindakan kontrasepsi.

Menurutnya, para pegawai harus bekerja sama dengan pemerintah daerah dan desa untuk memberikan layanan bosyan semaksimal mungkin, memberikan layanan sosial, dan mendorong perilaku hidup bersih dan sehat. Melalui hal ini, program KB diyakini dapat tercapai.

“Di PKK, kami mengerahkan seluruh personel untuk bahu membahu mendukung program tersebut,” tegas Indah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *