Hasil Riset Terbaru, Main Medsos sebelum Tidur Memicu Mimpi Buruk

JAKARTA – Mimpi buruk bertemu makhluk menakutkan atau gagal dalam hal penting dalam hidup tentu tidak menyenangkan. Ternyata mimpi buruk semacam ini berkaitan dengan hal umum yang dilakukan banyak orang sebelum tidur: bermain ponsel.

Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan fakta bahwa menyalakan media sosial sebelum tidur dapat meningkatkan peluang Anda mengalami mimpi buruk. Menggunakan aplikasi sebelum tidur meningkatkan stres dan kecemasan.

Temuan ini muncul setelah sebuah penelitian menemukan bahwa tiga perempat orang Amerika menggunakan media sosial menjelang waktu tidur. “Seiring dengan semakin terintegrasinya media sosial ke dalam kehidupan kita, pengaruhnya melampaui waktu kita terjaga. Dan media sosial juga dapat memengaruhi mimpi kita,” kata Reza Shabahan, profesor psikologi dan pekerjaan sosial di Flinders University, Australia, kepada Daily Mail dilaporkan (Jumat (31 November)/5/2567).

Penelitian tersebut melibatkan 595 orang dewasa yang rutin menggunakan media sosial. Kelompok tersebut diminta untuk menyelesaikan survei 14 pertanyaan yang disebut Skala Mimpi Buruk Terkait Media Sosial. Ukur jenis mimpi buruk dan frekuensinya.

“Peserta diinstruksikan untuk memusatkan perhatiannya pada mimpi buruk tertentu, mimpi menyedihkan yang membangunkan mereka dari tidur. Tujuannya adalah untuk menangkap mimpi buruk, bukan mimpi buruk secara umum,” ujarnya.

Sebagian besar pertanyaannya adalah tentang perasaan tidak berdaya. Hilangnya kendali, hambatan, viktimisasi. dan jebakan di ranah media sosial. Pilihan jawaban berkisar antara 0 (tidak pernah) hingga 7 (berkali-kali dalam seminggu).

Penelitian menunjukkan bahwa mimpi buruk yang paling umum terjadi adalah tidak bisa masuk ke platform media sosial. Setelah itu, ia pun memutuskan hubungan dengan pengguna media sosial lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa mimpi buruk dapat disebabkan oleh stres saat online. Cyberbullying Kebencian Online atau Cyberstalking

Orang-orang yang menggunakan media sosial lebih sering dibandingkan orang lain dan melaporkan bahwa mereka merasa lebih terhubung secara emosional dengan media sosial sering kali mengalami lebih banyak mimpi buruk terkait media, menurut penelitian tersebut.

Peserta dibagi menjadi dua kelompok. Merupakan kelompok umur dibawah 27 tahun dengan rata-rata umur 27,75 tahun. Hasil penelitian ini tidak menemukan perbedaan yang signifikan antara kelompok umur dan jenis kelamin.

Peneliti melaporkan bahwa jumlah peserta yang mengalami mimpi buruk tentang media sosial jarang terjadi. Namun, hal ini bisa jadi disebabkan oleh terlalu banyak menggunakan Instagram atau Facebook sebelum tidur. Studi tersebut tidak mengungkapkan berapa banyak partisipan yang mengalami mimpi buruk terkait penggunaan media sosial.

Aktivitas media sosial yang menimbulkan stres seperti cyberbullying, yang dapat meningkatkan tingkat kecemasan seseorang. Berkurangnya kenyamanan dan kualitas tidur yang buruk mirip dengan masalah mental yang serius seperti kecemasan. Depresi dan pikiran untuk bunuh diri “Banyak anak muda yang merupakan generasi digital. Lahir di era media sosial, hidup mereka tidak pernah terhubung dengan media sosial,” kata para peneliti.

Para peneliti menyarankan masyarakat mengambil serangkaian langkah. Untuk menghilangkan godaan media sosial, ini termasuk menjauhkan ponsel Anda dari kamar tidur sebelum tidur. Ciptakan ruang tidur yang nyaman dan santai yang membatasi gangguan.

Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya dampak penggunaan media sosial. Apalagi seiring dengan kemajuan teknologi. “Kemajuan pesat dalam teknologi dan media, termasuk kecerdasan buatan (AI) dan realitas virtual, akan meningkatkan ketergantungan dan memperdalam integrasi teknologi ini. Impian tentang teknologi dan konten media semakin meningkat , ”kata Profesor Chabahan.

Penelitian di masa depan dapat memperluas cakupan penyelidikan ini. Ini menggali dunia mimpi buruk dari bahaya AI.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *