Heboh, Arab Saudi Gelar Fashion Show Pakaian Renang untuk Pertama Kalinya

RIYADH – Kerajaan Arab Saudi untuk pertama kalinya menggelar peragaan busana dengan pakaian renang pada Jumat.

Ini adalah langkah besar dan bersejarah di negara ini, dimana kurang dari sepuluh tahun yang lalu perempuan diwajibkan mengenakan abaya penuh.

Pameran di tepi kolam renang yang menampilkan karya desainer Maroko; Yasmina Qanzal kerap mengenakan satu setelan jas bernuansa merah, krem, dan biru. Sebagian besar model memamerkan bahu dan bagian perutnya.

“Memang benar negara ini sudah tua tapi kami berusaha menghadirkan pakaian berkualitas tinggi yang mewakili negara-negara Arab,” kata Qanzal, dikutip South China Morning Post, Minggu (19/5/2024).

“Sesampainya di sini, kami paham bahwa peragaan busana renang di Arab Saudi merupakan momen bersejarah, karena baru pertama kali kami menyelenggarakan acara seperti ini,” lanjutnya seraya menambahkan bahwa ini merupakan “suatu kehormatan” baginya. terlibat.

Peragaan busana tersebut berlangsung pada hari kedua Pekan Mode Laut Merah pertama di St Regis Red Sea Resort yang terletak di pesisir barat Arab Saudi.

Situs ini merupakan bagian dari Red Sea Global, yang merupakan salah satu proyek besar yang menjadi inti rencana Visi 2030 Arab Saudi untuk reformasi ekonomi dan keuangan di bawah kepemimpinan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Pangeran Mohammed, yang menjadi pewaris takhta pertama pada tahun 2017, telah memulai serangkaian reformasi untuk melunakkan reputasi buruk Arab Saudi karena mempromosikan tradisi Islam lama yang dikenal sebagai Wahhabisme.

Perubahan-perubahan ini termasuk mengabaikan polisi agama yang biasa mengusir laki-laki keluar dari pusat perbelanjaan untuk salat, memulihkan bioskop, dan menyelenggarakan festival musik multi-etnis.

Hal ini disertai dengan meningkatnya penindasan terhadap para pembangkang, termasuk para pemimpin agama konservatif yang mungkin menentang tindakan tersebut.

Shouq Mohammed, seorang promotor fesyen Suriah yang berpartisipasi dalam peragaan busana pada hari Jumat, mengatakan tidak mengherankan jika Arab Saudi telah mencoba membuka diri terhadap dunia dan memperluas sektor fesyen dan pariwisata.

Industri fesyen pada tahun 2022 bernilai $12,5 miliar, atau 1,4 persen PDB negara tersebut, dan mempekerjakan 230.000 orang, menurut laporan yang diterbitkan tahun lalu oleh Komisi Mode Saudi.

“Ini pertama kalinya Arab Saudi mengadakan peragaan busana baju renang, tapi kenapa? Serius, kenapa?” Kata Muhammad.

“Itu mungkin terjadi dan kami memilikinya di sini.”

Raphael Simacourbe, pengurus organisasi Perancis yang juga hadir pada hari Jumat, mengatakan tidak ada yang salah di matanya, namun dalam situasi Saudi sangat sukses.

Mereka berani melakukan itu hari ini, makanya saya senang menjadi bagian dari kelompok ini,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *