Hindari Sisi Negatif, Siswa Harus Jaga Keamanan Akun Medsos di Ruang Digital

Polewali Mander – Penggunaan media sosial dengan pilihan platform yang berbeda membuat ruang digital tetap sibuk dan ramai. Jutaan pengguna berinteraksi satu sama lain di Facebook, Instagram, X dan Tik Tok yang sedang tren.

Saling pengetahuan dan kebijaksanaan dalam menggunakan media sosial memiliki banyak aspek positif. Namun ada banyak risiko negatifnya. Siswa harus dicegah dan dihindari saat belajar di sekolah.

“Ingat, ada hukum menabur dan menuai. Kalau disemai atau dibagikan, panennya juga bagus. Di sisi lain, dia tidak suka mengolok-olok ciri fisik teman-temannya atau melakukan pelanggaran kasar terhadapnya. Anda tidak hanya akan mengintimidasi teman Anda secara psikologis, tetapi Anda juga dapat dituntut berdasarkan Pasal 27(3) Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Ancamannya serius, kata dosen Universitas Paramadina Jakarta Septa Dinata, Selasa (28/5/2024) pada webinar literasi digital di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Barat.

Webinar Literasi Digital Bidang Pendidikan Negeri Polman diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kmenkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat di Kabupaten Polewali Mandar (Polman).

Septa Dinata mengatakan, tindakan bullying terhadap seorang teman bisa menjadi masalah serius jika membahayakan keselamatan dan takut ke sekolah. “Jadi cerdaslah dalam menggunakan akun media sosial Anda untuk bersosialisasi di ruang digital,” kata SEPTA dalam webinar yang diselenggarakan oleh siswa dan guru dari berbagai sekolah dalam acara Watch Party at Their Schools (NOBAR).

Puluhan SMA se-Kabupaten Polman mengikuti diskusi virtual bertema “Keamanan Digital 101: Dasar-Dasar Keamanan Akun Media Sosial”. Diantaranya SMAN 1 Polewali, SMAN 2 Pasangkayu, SMAN 1 Sarjo, SMAN 2 Kalluku, SMAN 1 Majene, SMAN 1 Mamuju, SMAN 2 Sesena Padang, SMAN 1 Sendana, SMAN1 Tamerodo dan SMAN Tikke Rata.

SEPTA menyarankan ketika membaca berita di media sosial, pelajar dapat mempelajari kebiasaan memeriksa sumber lain sebelum mempercayai berita yang diterimanya.

SEPTA mencontohkan kehebohan baru-baru ini seputar Deepfake, sebuah aplikasi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan kita membuat video yang meniru wajah dan suara asli seseorang.

“Dia bisa menjadi karakter atau siapa pun. Namun, hal ini biasanya berakhir dengan ancaman krisis keluarga atau permintaan uang. Cek terlebih dahulu dengan menelepon kerabat Anda atau pihak tertentu yang ada di video. Jangan percaya begitu saja, gantilah. “Biasakan check and recheck,” kata SEPTA.

Menanggapi pertanyaan siswa SMAN 1 Serjo Siti Jadija tentang cara mengantisipasi maraknya phishing, seperti dengan memberikan hadiah mewah atau undangan palsu, Juara Internet Sehat Sulawesi Tengah Andy Rizki Hardianyah menyoroti semakin pentingnya siswa. Kemampuan mereka untuk mengakses konten dan tautan yang berbeda.

Biasakan memfilter dan mengecek kebenarannya terlebih dahulu. Hanya Google yang punya banyak aplikasi yang bisa membantu Anda mengecek kebenaran berita tersebut, apakah itu scam. “Kalau ada tawaran yang tidak diketahui, jangan dipikirkan, diblokir,” jelas Andy

Dari sisi etika digital, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat H. Mitar menekankan pentingnya membangun karakter Generasi Z yang kini menjadi populasi pelajar terbesar.

“Saat ini, diperlukan koordinasi penting antara guru dan orang tua untuk mendukung siswa dalam mengakses informasi. Banjirnya informasi di dunia digital memerlukan pendekatan intelektual dan kritis untuk mencernanya, sehingga anak-anak dapat dengan mudah hidup kapan saja dan kapan saja. dimana saja”, – kata Kh Mitar.

Sekadar informasi, acara webinar di Kabupaten Polman ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika. GNLD menyelenggarakan #MakinCakapDigital untuk kelompok masyarakat guna mempercepat transformasi digital di bidang pendidikan menuju Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *