Idol Jepang Kenshin Kamimura Ditangkap atas Kasus Dugaan Pelecehan

Republika.co.id, Jakarta -Japanese Boy Band Anggota Kentshin Kamimura ditangkap oleh polisi Hong Kong karena dugaan pelecehan seksual terhadap seorang penerjemah dalam sebuah kelompok. Pelecehan itu terjadi pada 1 Maret 2025 di acara Fan Conference.

Menurut laporan penggalian TBS News, korban segera melaporkan kasus tersebut ke polisi dan menangkap Kamimura pada hari berikutnya. Dipercayai bahwa gambar yang terkait dengan kejadian ini juga didistribusikan di media sosial.

Badan promosi Stardust segera mengeluarkan pernyataan perusahaan dan mengumumkan penghentian kontrak Kamimura. “Kami telah belajar tentang pelanggaran serius yang terkait dengan Kamimura Canshin. Jadi dia tidak lagi menjadi anggota kelompok dan promosi Stardust telah mengakhiri kontraknya.”

Lembaga ini juga meminta maaf kepada semua pihak yang terkena dampak, termasuk dekorasi klub penggemar satu -satunya kelompok. Promosi Stardust berkata, “Kami sangat menyesal, dan saya minta maaf kepada semua orang yang dipengaruhi oleh presentasi yang tiba -tiba.

Dalam pengumuman ini, agensi juga mengkonfirmasi bahwa 2025 tur tur n -n -spersurasi masih akan diadakan dengan lima anggota. Agensi juga memutuskan bahwa tidak ada pengembalian tiket yang dibeli.

Insiden itu menambahkan daftar penipuan tambahan ke industri musik Jepang, dan sejak akhir tahun lalu, telah terguncang oleh laporan tentang dugaan pelecehan seksual mantan anggota SMAP, Nakai Masahiro. Penipuan itu merusak beberapa pengiklan karena dugaan keterlibatan dalam menangani insiden tersebut.

Di sisi lain, keputusan cepat dalam promosi Stardust menunjukkan perubahan dalam cara menangani peristiwa pelecehan seksual. Selama periode ini, beberapa korban enggan melaporkan karena pihak berwenang mengira mereka tidak akan menganggapnya serius. Pernyataan Stardust mungkin muncul secara resmi, tetapi fase ini menegaskan bahwa industri hiburan Jepang mulai merasa bahwa perlindungan predator seks tidak hanya moralitas, tetapi juga merusak bisnis.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *