REPUBLIK. Kemitraan ini bertujuan untuk memperkuat manajemen risiko iklim di sektor infrastruktur.
Penandatanganan perjanjian kemitraan tersebut dihadiri langsung oleh Rizki Pribadi Hasan, Interim CEO/CFO IIF, Lestari Andalusia Umardin, Chief Risk Officer IIF, dan Tiza Mafira, CEO CPI Indonesia.
Rizki mengatakan kemitraan ini bertujuan untuk mengintegrasikan risiko terkait perubahan iklim ke dalam strategi, tata kelola, dan manajemen risiko IIF. “Hal ini akan memungkinkan IIF untuk mengelola risiko keuangan akibat perubahan iklim dengan lebih baik dan mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia,” kata Rizki, Selasa (12/11/2024).
Berdasarkan sektor ekonomi yang digariskan oleh IIF, kerja sama dengan CPI diharapkan dapat memberikan analisis risiko iklim yang komprehensif. Analisis ini akan menjadi acuan strategis bagi IIF dalam merumuskan kebijakan manajemen risiko iklim.
Selain itu, IIF dan CPI akan bekerja sama untuk mengembangkan tindakan dan langkah penanggulangan yang tepat. Hal ini dilakukan untuk berkontribusi dan meningkatkan IIF sebagai lembaga pembiayaan yang mendukung pencapaian tujuan nol emisi pemerintah Indonesia pada tahun 2060.
IIF dan CPI akan mengoordinasikan berbagai upaya ini dengan pendekatan dan strategi yang mengacu pada standar peraturan, serta pedoman dan kerangka kerja nasional dan global yang relevan. Kemitraan ini merupakan wujud komitmen IIF dan CPI dalam mendukung pembangunan infrastruktur Indonesia yang berkelanjutan.