TEHERAN. Kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi sangat mengecewakan tiga kelompok alternatif di negara itu, yakni Hamas, Houthi, dan Hizbullah. Ketiga kelompok perlawanan tersebut sangat berduka atas kepergian Raisi yang selama ini dikenal sebagai pelindung mereka.
Hamas: Untuk berbagi perasaan sedih dan sakit
Foto/AP
Dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs resmi Hamas, Hamas mengatakan bahwa kelompok tersebut “berbagi perasaan sedih dan sakit dengan saudara-saudara kami di Iran” dan “solidaritas penuh kami” dengan Iran.
Iran – musuh bebuyutan Israel sejak Revolusi Islam tahun 1979 – telah menghabiskan waktu bertahun-tahun membangun kekuatan di Timur Tengah, termasuk Hamas, mendukungnya dengan pendanaan, persenjataan dan pelatihan.
Dalam pernyataannya, kelompok korban tewas dalam kecelakaan helikopter itu disebut sebagai “kelompok pemimpin Iran terbaik yang harus melakukan perjalanan panjang untuk menghidupkan kembali Iran.”
Kelompok ini juga memberikan penghormatan atas “solidaritas” yang mereka tunjukkan terhadap perjuangan Palestina.
Hizbullah: Raisi adalah pembela gerakan perlawanan
Foto/AP
Proksi Iran lainnya, Hizbullah, yang berbasis di Lebanon selatan, juga baru-baru ini mengeluarkan pernyataan.
“Hizbullah di Lebanon menyampaikan belasungkawa yang terdalam,” kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa kelompok tersebut telah mengenal Raisi “sejak lama” dan bahwa dia adalah “pendukung kuat” dan “pembela yang kuat terhadap masalah-masalah kita… dan seorang pembela dari gerakan perlawanan konflik.” .
Hizbullah adalah organisasi Muslim Syiah yang berpengaruh secara politik dan mengendalikan angkatan bersenjata paling kuat di Lebanon.
Kelompok ini didirikan pada awal tahun 1980an oleh kekuatan Syiah terbesar di wilayah tersebut, Iran, untuk menentang Israel.
Houthi: Doa mohon kesabaran dan kenyamanan bagi keluarga Raisi
Foto/AP
Mohammed Ali al-Houthi, ketua Komite Revolusi Houthi Yaman, mengatakan kepada X:
“Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada rakyat Iran, kepemimpinan Iran, keluarga Presiden Raisi dan delegasi yang mendampinginya saat pengumuman kemartiran mereka.
“Kami memohon kepada Tuhan untuk memberikan kesabaran dan kenyamanan kepada keluarga mereka. Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada-Nya kita kembali. Rakyat Iran akan tetap setia kepada pemimpin setia rakyatnya, Insya Allah.”
