Israel Bantai 35.091 Warga Palestina di Gaza, AS Bilang Bukan Genosida

WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) menegaskan bahwa apa yang terjadi di Gaza bukanlah genosida dan terus membela secara membabi buta atas agresi brutal Israel. Hingga saat ini, jumlah korban brutal pendudukan Zionis di Gaza mencapai 35.091 orang.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan menyerahkan pertahanan AS pada hari Senin.

“Kami yakin Israel bisa berbuat lebih banyak untuk perlindungan dan kesejahteraan warga sipil yang tidak bersalah,” kata Sullivan.

“Kami tidak percaya apa yang terjadi di Gaza adalah genosida,” tegasnya, dilansir Al Arabia, Selasa, 14/14/2024.

Berbicara kepada wartawan, Sullivan memperingatkan bahwa meskipun Amerika ingin Hamas dikalahkan, warga sipil Palestina yang terjebak di tengah-tengah mereka berada di “neraka.”

Dia juga menegaskan kembali penentangannya terhadap operasi militer besar-besaran yang dilakukan pemerintahan Presiden Joe Biden di Rafah, Israel.

Sullivan menambahkan bahwa AS mengkhawatirkan agresi Israel tanpa mempertimbangkan “apa yang akan terjadi selanjutnya”.

Dia menunjuk pada operasi militer skala besar Israel di Jalur Gaza utara, yang mengakibatkan kembalinya militan Hamas.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 35.091 warga Palestina telah tewas dan 78.827 luka-luka dalam genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Selain itu, sedikitnya 11.000 orang hilang dan diperkirakan tewas di bawah reruntuhan rumah di Jalur Gaza.

Israel mengatakan hal itu merupakan respons militer terhadap serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang menurut rezim Zionis menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera ratusan orang.

Namun, media Israel sedang menyelidiki; Pada tanggal 7 Oktober 2023, ribuan orang yang terbunuh di Israel menjadi korban “tembakan ramah” yang dilakukan tank militer dan helikopter tempur Israel sebagai tanggapan atas serangan Hamas, Haaretz melaporkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *