Israel Desak IRGC Ditetapkan Jadi Organisasi Teroris, UE Bilang Tak Mungkin

TEL AVIV – Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz meminta sekutunya mengakui Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran sebagai organisasi teroris setelah serangan udara besar-besaran di wilayah Israel pada Sabtu malam.

Namun, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan langkah seperti itu saat ini tidak mungkin dilakukan secara hukum.

Selama akhir pekan, Iran meluncurkan beberapa rudal kamikaze dan serangan drone terhadap Israel.

Teheran mengatakan serangan itu merupakan balasan atas serangan udara Israel yang menghancurkan konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April, yang menewaskan tujuh petugas IRGC, termasuk dua jenderal.

Korps Garda Revolusi Islam telah ditetapkan sebagai organisasi teroris dalam daftarnya. “

“Ini akan membantu menghalangi dan melemahkan Iran,” kata menteri tersebut, seraya menambahkan bahwa Teheran harus dihentikan sebelum terlambat.

Sementara itu, Borrell mengatakan kepada surat kabar Prancis Le Monde pada hari Selasa bahwa “meskipun ada beberapa diskusi tentang penambahan Garda Revolusi ke dalam daftar organisasi teroris, hal ini bukanlah skenario yang realistis saat ini.”

“Untuk daftar seperti itu, otoritas kehakiman negara-negara anggota harus mempertimbangkan bahwa organisasi tersebut telah melakukan tindakan teroris, yang saat ini tidak memiliki dasar,” katanya.

Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta Israel untuk tidak menanggapi Iran secara militer. Dalam sebuah wawancara dengan BFMTV dan radio RMC, presiden mengatakan fokusnya harus pada isolasi lebih lanjut terhadap Teheran dan menjatuhkan lebih banyak sanksi terhadap Republik Islam.

Teheran telah menjadi sasaran sanksi internasional selama beberapa dekade karena program pengayaan rudal dan nuklirnya.

Barat percaya bahwa program ini bertujuan untuk mengembangkan senjata nuklir. Iran telah berulang kali membantah tuduhan tersebut.

Laporan media mengatakan pemerintah AS telah menyarankan Israel untuk tidak menanggapi dengan kekerasan.

Rusia telah menyatakan keprihatinan mendalam menyusul ketegangan baru-baru ini antara Israel dan Iran.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Senin bahwa peningkatan ketegangan lebih lanjut di wilayah tersebut “tidak ada kepentingan siapa pun.”

Moskow juga mengkritik Dewan Keamanan PBB karena tidak mengutuk serangan udara Israel terhadap kompleks diplomatik Iran di Suriah awal bulan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *