Joko Anwar Garap Film Terbaru Pengepungan di Bukit Duri, Bakal Dirilis 2025

krumlovwedding.com, JAKARTA – Sutradara Joko Anwar telah merilis filmnya yang ke-11, menandai babak baru dalam karir filmnya. Setelah merilis film horor Siksa Kubur, Joko kini membuat gebrakan baru dengan menggarap film bergenre action thriller bertajuk Pengepungan di Bukit Duri.

Pengepungan Bukit Duri berlatar tahun 2027, ketika situasi di Indonesia sedang tidak stabil. Film ini menggambarkan masyarakat di ambang kehancuran yang dipicu oleh diskriminasi dan kebencian rasial. Sementara itu, Edwin (Morgan Oi), guru pengganti di SMA Duri yang dirancang khusus untuk anak bermasalah, muncul. Ketika situasi menjadi lebih rumit, Edwin dihadapkan pada perjuangan untuk bertahan hidup karena sekolah tempatnya mengajar tiba-tiba berubah menjadi perjuangan hidup dan mati.

Joko mengatakan, film tersebut mengangkat isu-isu sosial, khususnya kekerasan remaja, yang sangat relevan dengan permasalahan yang terjadi di Indonesia dan negara lain. Meski mengandung nilai dan pesan sosial, Joko mencoba mengemas film ini dengan cara yang menyenangkan dan tidak sentimental.

“Pengepungan Bukit Duri menimbulkan pertanyaan yang relevan dan sangat relevan dengan kehidupan kita di Indonesia saat ini. Melalui film ini, saya berharap dapat mendorong penonton untuk memikirkan persepsi mereka tentang keadilan dan empati. Joko dalam jumpa pers yang digelar di Epicentrum, Jakarta, Senin (21), mengatakan, “Tentu saja film ini akan tetap seru,” dan “Semua aspek sudah kami pertimbangkan agar penonton bisa menikmati dan puas.” 2018).

Joko yang juga menulis naskah film tersebut mengatakan, naskah Pengepungan di Bukit Duri sebenarnya sudah selesai pada tahun 2007. Meski demikian, Joko menilai menggarap film ini memerlukan kedewasaan baik sebagai sineas maupun individu. Film ini. Karena itulah ia menerima tantangan menggarap film ini.

“Menurut saya, pembuatan film ini memerlukan kedewasaan sebagai sutradara dan individu. Tentu saja, cara saya memandang masalah kekerasan 17 tahun lalu akan berbeda dengan cara saya melihatnya sekarang. “Saya rasa saya punya cukup pengalaman sebagai sutradara untuk membuat film ini,” kata Joko.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *