Jokowi Tidak Diundang Rakernas PDIP, Pengamat: Penegasan Tidak Satu Gerbong Lagi

JAKARTA – Minimnya undangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Rakernas ke-5 PDIP menjadi pertanda ayah Gibran Rakabuming Raka tak lagi senasib dengan PDIP. Jokowi mungkin sedang mencari rumah politik baru.

Tanpa harus mengeluarkan surat pemberhentian, tidak diundangnya Jokowi ke Rakernas PDIP merupakan bentuk penegasan politik bahwa Jokowi tidak lagi senasib dengan keluarga besar PDIP. Jokowi tidak mengundang hal itu di Rakernas. Rapat yang diklaim sebagai acara internal ini juga menegaskan bahwa Jokowi tidak lagi dianggap sebagai bagian dari PDIP,” kata pengamat politik Ahmad Khairul Umam dalam keterangannya yang diperoleh SINDOnews, Rabu (22/05/2024). ).

Sebelumnya, Jokowi menyatakan tak diundang dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-5 Partai Perang Demokrasi Indonesia (PDIP). Rapat Kerja Nasional PDIP ke-5 akan digelar di Jakarta pada 24 dan 26 Mei 2024.

“Tanya tamunya, bukan saya,” tegas Jokowi usai meninjau lokasi dan korban banjir di Pos Pengungsi Batu Taba, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5/2024).

Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat mengatakan Rakernas V PDIP tidak akan mengundang Presiden Jokowi. Sebab, PDIP akan fokus pada pembahasan posisi politik, strategi pemilu daerah serentak dan lain-lain. Dengan demikian, hanya peserta internal DPP, DPD, dan DPC yang akan diundang dalam Rakernas tersebut.

Yang jelas presiden dan wakil presiden tidak diundang, kata Djarot kepada wartawan di kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (16/05/2024).

Djarot juga berkelakar, tak diundangnya Jokowi dalam Rakernas ke-5 PDIP karena jadwal Jokowi sebagai presiden yang terlalu padat.

“Karena sibuk sekali dan tetap sibuk. Jadi ini internal PDIP saja, pesertanya internal PDIP,” kata Djarot.

Kecintaan Jokowi-Puan tidak linier dengan deklarasi elite PDIP

Menurut Umam yang juga Guru Besar Ilmu Politik dan Kajian Internasional Universitas Paramadina, pertemuan Jokowi dan Puan Maharani pada gala dinner World Water Forum (WWF) di Bali beberapa waktu lalu menimbulkan banyak spekulasi. Pertemuan yang menunjukkan simpati dan solidaritas Puan dan Jokowi ini menunjukkan kematangan politik keduanya. Secara khusus, kematangan politik Puan sebagai komunikator politik garda depan partainya kembali ditunjukkan di tengah naik turunnya hubungan Jokowi-PDIP belakangan ini.

Padahal, kata Umam, pertemuan kedua tersebut merupakan pertemuan resmi kenegaraan sebagai pimpinan senior eksekutif dan legislatif dalam acara multilateral terakhir yang digelar di penghujung periode kedua pemerintahan Jokowi. Namun, pertemuan yang menunjukkan keakraban dan keakraban antara Jokowi dan Puan ini bisa jadi menjadi celah awal komunikasi kedua belah pihak untuk mencari jalan rekonsiliasi antara Jokowi dan PDIP.

“Hal ini sangat mungkin terjadi, mengingat Puan yang selama ini menunjukkan kemampuan diplomasi politik dalam menghadapi kawan dan lawan politik PDIP, juga memiliki legitimasi politik yang kuat untuk menjalin jalan kompromi dan negosiasi dengan Jokowi,” ujarnya Ummm.

Namun, lanjut Umam, kemesraan Puan dan Jokowi tidak linier dengan sikap politik dan pernyataan publik elite PDIP lainnya, termasuk mantan calon presiden PDIP Ganjar Pranowo dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang masih terlihat sangat kritis dalam menyerang Jokowi dan rombongan. nama PDIP tertinggal dari kader di akar rumput.

Hal ini menegaskan adanya faksionalisme kepentingan yang cukup tajam di tubuh PDIP yang terlihat dari perbedaan posisi mereka dalam menghadapi arah pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran ke depan.

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (INDOSTRATEGIC) ini mengatakan, jika perceraian Jokowi dengan PDIP tidak bisa diperbaiki melalui rekonsiliasi, maka yang tersisa hanyalah menunggu kematangan politik kedua belah pihak, saling menghormati dan tidak merugikan. satu sama lain. .

PDIP bisa fokus pada agenda perangnya untuk meningkatkan demokrasi. Jokowi juga bisa terus mencari rumah politik baru jika dirasa PDIP tidak bisa mendamaikan kepentingan pribadi dan agenda perang, tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *