Kata Kremlin, AS Tak Perlu Khawatir dengan Kapal Selam Nuklir Rusia di Kuba

Pada hari Kamis, Kremlin mengatakan tidak ada alasan mengapa negara mana pun, termasuk Amerika Serikat, harus khawatir dengan kehadiran pesawat tempur Rusia dan kapal bertenaga nuklir di Kuba.

Empat jet tempur Rusia dikirim ke Kuba untuk pelatihan tempur. Menurut Havana, kapal-kapal Moskow tidak memiliki senjata nuklir.

Kapal-kapal tersebut tiba di pelabuhan Havana pada Rabu lalu, dan tidak menimbulkan ancaman apa pun terhadap pelabuhan Amerika Serikat dan Kuba, namun para ahli melihat ini sebagai upaya untuk menunjukkan kekuatan Moskow di saat yang sama bahwa ketegangan semakin meningkat perang di Ukraina.

Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS Jake Sullivan mengatakan tidak ada bukti bahwa Rusia telah mengirimkan rudal ke Kuba, namun AS akan berhati-hati.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, ketika ditanya tentang kekhawatiran Washington mengenai pengiriman pasukan ke Kuba atau bahkan pendirian pangkalan militer, mengatakan bahwa latihan seperti itu adalah hal biasa.

“Ini normal bagi semua negara, termasuk angkatan laut besar seperti Rusia,” kata Peskov kepada wartawan.

Oleh karena itu, kami tidak melihat adanya alasan untuk khawatir dalam situasi ini, kata Peskov, dilansir Reuters, Jumat (14/6/2024).

Kapal selam bertenaga nuklir Kazan, bersama dengan kapal selam Laksamana Gorshkov dan awaknya, tiba di Kuba pada hari Rabu setelah berlatih dengan rudal skala besar di Samudera Atlantik.

Meski pesawat tempur dan kapal selam bertenaga nuklir Rusia tidak menimbulkan ancaman apa pun, Kuba justru bersaing dengan Moskow dengan mengirimkan kapal selam bertenaga nuklir ke Teluk Guantanamo.

USS Helena tiba di Teluk Guantanamo pada hari Kamis, sehari setelah kedatangan kapal selam bertenaga nuklir Rusia lainnya.

Kapal serang cepat USS Helena berada di Teluk Guantanamo, Kuba sebagai bagian dari kunjungan pelabuhan rutin, kata Angkatan Laut AS, merujuk pada pangkalan militer Amerika di pulau itu.

“Tempat dimana pesawat akan pergi dan cara mereka pergi,” kata Komando Amerika Selatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *