Kedua Kalinya Smelter di Morowali Meledak, Pengamat Sebut Teknologi China Ecek-ecek

JAKARTA – Pabrik peleburan nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morovali Regenerasi, Sulawesi Tengah (Sulteng) kembali meledak setelah kecelakaan serupa terjadi 5 bulan lalu. Menurut pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Fahmy Radhi, MBA, kejadian ini menandakan smelter China tidak menggunakan sistem keamanan yang andal.

Ini yang kedua kalinya. Ini memperkuat tanda bahwa teknologi likuid China sangat lambat, ujarnya dalam wawancara telepon dengan MNC Portal Indonesia, Sabtu (15 Juni 2024).

Fahmy mengatakan dengan buruknya teknologi keselamatan, tak heran jika smelter relatif mudah terbakar atau meledak. Ia pun meminta pemerintah mengambil sikap tegas.

Ia mengatakan pemerintah sebaiknya melakukan pemeriksaan forensik terhadap smelter yang ada terkait masalah sistem keamanan. Jika ditemukan kelalaian maka izin operasionalnya harus dicabut.

Karena mengorbankan nyawa masyarakat yang WNI yang harus dilindungi negara. Pemerintah harus tegas, tidak layak mencabut izin, kembangkan sistem keamanan dulu, lanjutnya.

Ia melanjutkan, pemerintah dan perusahaan tidak boleh mengabaikan keselamatan pekerja. Ia juga menilai pemerintah kini lebih mementingkan investasi dibandingkan nyawa masyarakat.

“Forensik itu untuk menilai kembali sistem keselamatannya. Kalau tidak sesuai ya diperbaiki. Tapi kalau meledak lagi, izinnya diperpanjang, tapi yang jadi persoalan mereka (pemerintah) yakin atau tidak,” kata Femi.

“Saya melihat pemerintah lebih mementingkan investasi yang masuk dibandingkan dengan nyawa masyarakat Indonesia. Menurut saya penting agar investasi yang likuid masuk, berapa pun pengorbanannya, itu wajar,” ujarnya. menyimpulkan.

Sekadar informasi, ledakan tungku peleburan PT ITSS tadi malam, Kamis 13/06 menimbulkan kekhawatiran besar. Peristiwa ini menimpa dua pekerja yang kini dirawat di rumah sakit.

Insiden ini bermula ketika para pekerja sedang membersihkan lantai pabrik dari terak baja, sebuah tugas sederhana yang sayangnya berujung pada kecelakaan serius. Salah satu pekerja secara tidak sengaja memercikkan air ke terak yang baru dipotong, menyebabkan mereka terkena semburan uap panas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *