Kelamaan Main Gadget, Mengapa Anak Malah Jadi Tantrum?

krumlovwedding.com, JAKARTA — Orang tua sebaiknya membatasi waktu menonton anak. Pasalnya, bermain gawai dalam waktu lama dapat menimbulkan perilaku buruk, seperti agresi, pada anak.

Dokter yang biasa disapa Trisna mengatakan: “66% anak yang menonton atau terpapar perangkat elektronik lebih dari 20 menit akan mengalami gangguan konsentrasi akibat terlalu lama menggunakan atau terpapar perangkat elektronik. arah yang salah. Wawancara online dari Jakarta pada hari Selasa.

Dr. Trisna menjelaskan, anak mungkin merasa frustasi karena tidak menyukai perubahan mendadak dalam melakukan hal yang disukainya. Hal ini dapat terjadi ketika orang tua meminta anaknya untuk beralih ke aktivitas lain saat anak sedang bermain dengan perangkat tersebut.

Selain itu, Dr. Trisna melanjutkan, anak juga bisa kesal jika terkena infeksi, gangguan tidur, lelah atau lapar, dan tidak memiliki kemampuan mengendalikan emosi. Dokter lulusan Universitas Udayana ini mengatakan, kemarahan bisa muncul pada anak usia 18 hingga 4 bulan.

Menurut Dr. Trisna, waktu dan frekuensi tantrum akan berangsur-angsur berkurang seiring dengan pertumbuhan anak. Ia menjelaskan bahwa selfdisruption merupakan bagian dari perkembangan emosi normal pada anak, namun bisa menjadi tidak normal jika terus berlanjut tanpa intervensi.

Jadi, Dr. Trisna mengatakan, penting bagi orang tua untuk mengetahui langkah perkembangan emosi anaknya sesuai usia. Menurutnya, pada usia 15 bulan, anak sudah bisa merasakan kesedihan dan emosi orang lain. Pada usia 22 bulan, mereka sudah bisa menolak jika ditolak, dan pada usia 2 tahun, mereka sudah bisa mengendalikan emosi yang dilihatnya.

“Anak usia 3 tahun sudah bisa berbagi dengan orang lain tanpa diminta, anak usia 4 tahun sudah bisa mengungkapkan perasaan senang, takut, dan marah karena perkembangan emosinya sudah baik,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *