Kematian Presiden Iran Timbulkan Ketidakpastian, Harga Emas Naik

JAKARTA – Meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter pada Minggu (19 Mei) meningkatkan ketidakpastian di Timur Tengah dan membuat harga emas dan minyak menguat. Menurut berbagai sumber, pada Selasa (21/5/2024), harga emas naik ke titik tertinggi sepanjang sejarah.

Seperti kita ketahui, harga emas biasanya naik di tengah ketidakpastian global karena investor memilih emas sebagai safe haven. Harga emas di pasar spot saat ini naik 1% pada $2,438.44 per ounce setelah mencapai rekor tertinggi $2,449.89 di awal sesi. Demikian pula, emas berjangka AS naik 1,1% menjadi $2,442.60 per ounce.

Selain emas, pasca kabar meninggalnya Raisi tersebar, harga minyak mentah terus melonjak. Hal ini dinilai wajar mengingat Iran merupakan salah satu negara penghasil minyak terbesar di dunia. Minyak mentah Brent naik 41 sen, atau 0,5%, menjadi $84,39 per barel.

Sementara itu, minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) untuk bulan Juni naik 23 sen menjadi $80,29 per barel setelah sebelumnya mencapai $80,35, level tertinggi sejak 1 Mei.

Kabar meninggalnya Raisi dan ketidakpastian politik di kawasan Timur Tengah juga menyebabkan volatilitas di pasar saham. Namun, pasar sepertinya masih mengabaikan dampak meninggalnya Raisi terhadap harga saham.

Saham global naik pada hari Senin setelah saham AS mendekati rekor tertinggi, Dow Jones Industrial Average ditutup di atas 40,000 untuk pertama kalinya di pasar Eropa dan FTSE 100 Inggris naik 0,3% menjadi 8,447.28.

DAX Jerman berikutnya naik 0,4% pada 18,770.02 dan CAC 40 di Paris naik 0,4% pada 8,197.72. S&P 500 kemudian naik 0,1% dan Dow Jones Industrial Average kurang dari 0,1%.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *