Kemenag Bergerak Cepat Tangani KUA Terdampak Banjir Bandang di Kabupaten Luwu

JAKARTA – Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo menjadi salah satu wilayah yang dilanda banjir bandang pada Jumat, 3 Mei 2024 di Kabupaten Luwu, Negara Bagian Sulawesi Selatan (Sulsel). Akibat banjir tersebut, jalan raya Wajo-Palopo lumpuh total sehingga akses terhambat. dan aktivitas sehari-hari warga sekitar.

Selain itu, Kantor Keagamaan (KUA) Pitumpanua juga terendam air akibat banjir. Akibatnya, banyak dokumen penting dan peralatan kantor yang rusak sehingga menghambat pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengaku sudah berkonsultasi dengan Kepala Daerah Kemenag Sulsel untuk membahas kondisi bangunan terdampak, pemulihan data dan kumpulan buku nikah yang rusak.

“Pemindahan stok buku nikah akan dilakukan segera setelah menerima laporan kebutuhan dari daerah terdampak. “Hal ini penting mengingat bulan Zulkaidah-Zulhijah merupakan saat dimana kebutuhan akan layanan pernikahan sangat besar,” ujarnya, Senin (6/5/2024).

Selain itu, alokasi anggaran restorasi bangunan dan restorasi data kerusakan akan disesuaikan dengan laporan detail dari wilayah terdampak. “Langkah ini diambil sebagai respons terhadap dampak bencana alam yang dialami,” imbuhnya.

Muhammad Tonang, Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Agama Wajo untuk segera melakukan pendataan barang milik negara, khususnya surat-surat negara untuk pencatatan perkawinan di KUA Pitumpanua. “Selanjutnya, mereka berharap dapat segera mengambil langkah mitigasi banjir lebih lanjut,” pintanya.

Kepala KUA Pitumpanua Ambo Lahang melaporkan, ketinggian air yang mencapai sekitar satu meter menenggelamkan infrastruktur penting pendukung pelayanan publik. Kerugian diperkirakan lebih dari Rp 25 juta, termasuk infrastruktur pendukung pelayanan, antara lain kursi, meja, pagar, dan lain-lain. Selain itu, beberapa dokumen penting juga mengalami kerusakan, termasuk buku nikah, ujarnya.

Ambo Lahang juga mengungkapkan, pihaknya sebelumnya telah menerima imbauan dari Kepala UPT Pengairan bahwa banjir bisa melanda Kabupaten Wajo sebagai dampak tambahan dari banjir yang melanda wilayah Luwu. “Kami mendapat imbauan dari Kepala UPT Pengairan untuk bersiap menghadapi bencana banjir dari Kabupaten Luwu yang diperkirakan akan melanda Kabupaten Wajo,” ujarnya.

Ambo Lahang juga menjelaskan, pihaknya berhasil menyelamatkan beberapa dokumen penting, antara lain buku nikah dan ikrar wakaf yang bernilai penting bagi warga sekitar. Meski demikian, pihaknya berkomitmen memastikan pelayanan publik KUA Pitumpanua dapat kembali beroperasi pada Senin 6 Mei 2024. “Mereka sudah sepakat dengan pegawai KUA Pitumpanua bahwa pelayanan publik akan dilanjutkan pada Senin,” ujarnya.

Sekadar informasi, banjir terjadi akibat hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut tanpa henti selama 10 jam. Hal ini mengakibatkan tanggul sungai tidak mampu menahan beban dan akhirnya jebol. Luapan air tidak hanya merendam jalan, tapi juga pemukiman warga sehingga menimbulkan lumpur dan kerusakan dimana-mana. Derasnya aliran air tiba-tiba menerjang pemukiman dan pemukiman padat penduduk serta mengagetkan masyarakat yang tidak sempat menyelamatkan diri dan kehilangan nyawa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *