Kemenparekraf Luncurkan FoodStartup Indonesia 2024 di Yogyakarta

JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Kemenparekraf/Barekraf) meluncurkan FoodStartup Indonesia (FSI) 2024 di Yogyakarta. FoodStartup Indonesia merupakan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang bertujuan untuk memberikan akses peningkatan kapasitas, pemasaran, dan pendanaan bagi UKM Indonesia di sektor makanan dan minuman sejak tahun 2016.

“Saya menyampaikan harapan kepada seluruh peserta acara ini agar terus memanfaatkan peluang yang ada dan berpartisipasi aktif dalam program FoodStartup Indonesia 2024,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno di FSI. Acara Kick Off 2024, di Yogyakarta, Kamis (2/5/2024).

Sandiaga mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, keunikan cita rasa dan variasi bumbu membuat masakan Indonesia menjadi sorotan dunia. Namun, akses terhadap pendanaan sangat penting bagi kelangsungan masakan Indonesia.

Oleh karena itu, pada tahun ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kembali membuka FoodStartup Indonesia, sebuah platform yang mendukung peningkatan kapasitas, akses pembiayaan dan pemasaran bagi para pengusaha pangan kreatif Indonesia, khususnya yang berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGS).

Sementara itu, Wakil Menteri Perindustrian dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizki Handayani mendorong para pengusaha kuliner yang memenuhi syarat untuk segera mengikuti program ini.

“Kami berharap penyelenggaraan FSI 2024 tahun ini dapat memberikan dampak dan manfaat seluas-luasnya bagi perkembangan bisnis kuliner Indonesia hingga mendunia dan mempercepat perkembangan perekonomian Indonesia,” ujarnya.

Berdasarkan realisasi nilai investasi pariwisata pada tahun 2022, jenis usaha Jasa Makanan dan Minuman menjadi 3 jenis usaha yang paling banyak diminati investor. Saat ini total ada 657 pelaku usaha makanan dan minuman yang terdaftar dalam program FSI 2024.

Program ini telah mengkurasi lebih dari 500 pelaku bisnis makanan dan minuman di Indonesia. Pada LJK 2024, program ini akan mendukung peningkatan kapasitas pengusaha pengolahan dan distribusi makanan dan minuman di dalam dan luar negeri melalui kerja sama dengan Badan POM. Selain itu, FSI juga memberikan kesempatan kepada pengusaha makanan terpilih untuk mengakses modal investasi hingga US$16,5 juta dari investor afiliasi, dengan lebih dari 1.000 SKU tersedia untuk membantu produk UKM mendapatkan akses pasar.

Program FSI 2024 terbagi dalam tiga tahap seminar/konferensi bagi para pengusaha kuliner yang dilengkapi dengan pakar-pakar terkemuka. pitching forum coaching yang melatih pengusaha terpilih untuk memperkenalkan model bisnis mereka kepada calon investor. acara terakhir dan malam networking untuk mempertemukan pengusaha kuliner dengan calon investor.

Pendaftaran program ini dapat dilakukan melalui website FSI di www.Foodstartup.id dengan mengisi data yang diminta. Persyaratan pendaftaran program FSI 2024 antara lain merupakan Warga Negara Indonesia yang mempunyai usaha makanan dan minuman dan berdomisili di Indonesia, telah mempunyai usaha makanan/minuman, mempunyai badan usaha berbadan hukum berupa PT, PT Perorangan atau CV, dengan minimal usaha transaksi Rp 1,5 miliar per tahun dan sedang mencari pembiayaan, kemitraan strategis atau akses pasar untuk bisnisnya.

Acara ini juga dihadiri oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Sugeng Santoso, Direktur Akses Keuangan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Anggara Hayun Anujuprana, Plt. Direktur Pengawasan Peredaran Makanan Olahan BPOM Didik Joko Pursito, Wakil Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Anita Verawati, CEO PT. Akselerasi Ultima Rasa Bonnie Susilo, Founder dan CEO Wahyoo Peter Shearer dan CEO Vilo Gelato Vincent Kusuma.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *