Republika.co.id, Jakarta -Ministry of Pertanian (Kementerian Pertanian) memastikan bahwa bawang merah nasional berada dalam posisi yang aman, meskipun nilai dinamis sebelum dan sesudah Idul Fitri, Direktur Sayuran dan Ramuan, Andy Muhammad Idil Fitrary, mengatakan, “baru -baru ini, karena aktivitas utama dan penjualan di pasar, itu berada di atas batasnya.
“Kementerian Pertanian terus mengoordinasikan koordinasi intensif dengan pemerintah daerah dan bawang merah di berbagai pusat produksi di berbagai pusat produksi,” kata Idil dalam sebuah pernyataan tertulis di Jakarta pada hari Minggu (6/4/2025).
Idil mengatakan bahwa langkah ini dibuat untuk memastikan bahwa distribusinya lancar, harus mempertahankan stabilitas harga dan harus percaya diri dalam ketersediaan komunitas IDIL.
Idil berkata, “Itu tergantung pada sistem pra -alarm konsumsi nasional Shalot pada bulan April, dengan lebih dari 100.000 ton penggunaan pada bulan April. Secara umum, aman setelah menjadi keamanan. Indrama, Pantura, SoloK dan Bondung Raya siap untuk menjaga keamanan banyak tanaman dari Indramu, SoloK dan Bondung Raya.
Salah satu staf Suminto Craft Jati Main Market (PIKJ) mulai meningkatkan distribusi pusat produksi ke pasar utama pada akhir liburan. Idul Fitri mengatakan bahwa pengadaan bawang merah di Pijk, yang menjadi nilai nasional dari nilai nasional terus menunjukkan tren positif.
“Jumat (4/4/2025) sejak pagi itu datang dalam bentuk 18 mobil atau 64 ton, sama dengan 64 ton. Estimasi minggu depan telah kembali seperti biasa.
Itu disepakati oleh Jone Munth, salah satu bawang merah di pasar, menyatakan bahwa kegiatan ini diharapkan akan diperlakukan pada akhir minggu ini. Jhone mengatakan bahwa untuk kualitas terbaik di PIKJ, Rp 40.000 hingga Rp 45.000 per kilogram, sementara Rp 35.000 hingga Rp 38.000 per kilogram per kilogram.
“Minggu ini, mungkin normal lagi. Ini telah menghilangkan labbran karena” kata Jone.