Kementerian Perumahan Jadi Solusi Atasi Tingginya Angka Backlog RI

krumlovwedding.com, JAKARTA – Pengawas Properti Anton Sitoras menyambut baik rencana Presiden terpilih Prabovo Subianto yang akan menghidupkan kembali Kementerian Perumahan Rakyat dan memisahkannya dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Anton meyakini keputusan ini bisa menjadi terobosan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan ruang hidup yang terjangkau. 

“Kalau saya bilang lebih baik, karena awalnya memang seperti itu, antara PU dan bodinya terpisah. Nah, kalau misalnya sebaliknya dari sebelumnya, menurut saya akan lebih baik dan efisien,” dalam jumpa pers, kata Anton. . Sarina, Jakarta, Kamis (10/10/2024) bertajuk “Strategi BUMN Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat Akan Perumahan Terjangkau” yang memperkuat upaya BUMN menuju Indonesia emas.

Anton mengatakan backlog perumahan di Indonesia saat ini mencapai 15 juta unit rumah. Sedangkan pada tahun 2045, setiap tahunnya akan ada 750.000 rumah tangga baru atau 16 juta rumah tangga. “Totalnya, Indonesia membutuhkan 1,5 juta rumah setiap tahunnya,” kata Anton. 

Oleh karena itu, kata Anton, diperlukan kerja keras dan koordinasi antar pemangku kepentingan perumahan untuk mengurangi backlog. Anton mengatakan perlu adanya program yang komprehensif, terpadu dan berkelanjutan dengan roadmap jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. 

“Diharapkan (khusus Kementerian Perumahan Rakyat) bisa mengatasi permasalahan perumahan. Tergantung programnya seperti apa, tapi setidaknya sudah memberi tanda bahwa fokus pemerintah terhadap perumahan akan lebih besar dari sebelumnya, ” lanjutnya. anton. 

Anton mengatakan, upaya percepatan sistem perumahan memerlukan dukungan banyak pihak, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Anton mengatakan PT Bank Tabungan Negara (BTN) dan PT Semen Indonesia (SIG) merupakan dua perusahaan pelat merah yang berkontribusi besar dalam penyediaan perumahan masyarakat. 

“BTN merupakan penyedia KPR pertama dan selama ini sudah patuh dengan portofolio KPR sebesar 85 persen dengan KPR bersubsidi 50 persen.” 

Meski berubah seiring masuknya dunia digital, Anton berharap BTN bisa fokus di segmen pembiayaan perumahan. Hal inilah yang menjadi keunggulan BTN dibandingkan bank lain. Harapannya BTN fokus pada pembiayaan perumahan rakyat untuk menjaga keunggulan dan keberagaman dibandingkan bank lain, kata Anton. 

Sementara SIG, lanjut Anton, berperan penting dalam menjaga ketersediaan pasokan bahan bangunan perumahan masyarakat. Anton mengatakan produk SIG seperti semen dan batu bata merupakan material penting dalam membangun rumah masyarakat.

“Semoga BTN dan SIG dapat inovatif dan profesional untuk mendukung program pemerintah ke depan,” kata Anton. 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *