JAKARTA – Kementerian Pertahanan (Kemhan) buka suara terkait pemberitaan Indonesia yang ingin mengurangi pembayaran ke Korea Selatan (Korsel) untuk membiayai KF-21. Kementerian Pertahanan membenarkan permintaan tersebut adalah perubahan gaji.
Kata yang tepat atas tindakan yang dilakukan pemerintah Indonesia terkait pembiayaan program jet tempur KF-21 adalah penyesuaian biaya, bukan pemotongan, kata Direktur Jenderal Biro Humas Sekjen Kementerian. Pertahanan. (Kemhan). , Brigjen Edwin Adrian Sumantha dalam keterangan resmi, Selasa (7/5/2024).
Perubahan ini, kata Edwin, serupa dengan keberhasilan merger yang telah dan sedang dilakukan dengan Republik Korea. “Perubahan pembayaran ini merupakan langkah yang wajar dan tepat, karena banyak pekerjaan dalam proyek tersebut yang tidak bisa diikuti oleh para insinyur Indonesia,” ujarnya.
Edwin menjelaskan, pembayaran yang dilakukan pemerintah Indonesia disesuaikan dengan manfaat yang diperoleh dari kerja sama tersebut. “Itu wajar dan sesuai prinsip tanggung jawab, untuk proyek ataubahwa pihak Indonesia tidak perlu menanggung biayanya sehingga mengurangi jumlah pembayaran yang direncanakan,” ujarnya.
Selain itu, Edwin mengungkapkan harga pembayaran Indonesia mengalami perubahan karena Korea Selatan hanya menerima pembagian pembayaran hingga tahun 2026.
“Setelah tahun tersebut, proyek KF-21 akan memasuki tahap produksi dan menanggung biaya dari Indonesia disesuaikan dengan kemampuan keuangan Kementerian Keuangan RI yang ditetapkan sebesar Rp1,32 triliun setiap tahunnya hingga tahun 2026,” dia berkata.
“Ini merupakan upaya pemerintah untuk memastikan kewajiban keuangan pemerintah dalam proyek ini tetap sesuai anggaran negara,” ujarnya.
Pemerintah Indonesia, kata Edwin, berkomitmen penuh dalam memberikan informasi dan tanggung jawab kepada seluruh organisasi internasional, termasuk proyek KF-21. “Proses penyesuaian pembayaran ini untuk memastikan investasi yang dilakukan Pemerintah memberikan hasil terbaik dan penggunaan dana masyarakat untuk proyek KF-21 dapat dilaporkan kepada masyarakat,” ujarnya.
