Kenapa Mesir Tidak Membantu Rafah Padahal Berbatasan Langsung? Ternyata Ini Alasannya

KAIRO – Mengapa Mesir tidak membantu warga Palestina di Rafah, padahal negaranya berbatasan langsung dengan kota tersebut?

Pertanyaan ini kerap mengemuka mengingat Mesir merupakan salah satu negara mayoritas Muslim yang mengecam tindakan Israel.

Pada bulan Februari, lebih dari 1,5 juta warga sipil Palestina melarikan diri ke kota Rafah di Gaza selatan setelah serangan berulang kali oleh tentara Israel.

Kota Rafah, yang awalnya berpenduduk 250.000 jiwa, kini menjadi rumah bagi lebih dari separuh penduduk Gaza. Semuanya mencari perlindungan untuk mempertahankan hidup mereka dari perang dan kelaparan yang masih menghantui mereka.

Meski Rafah merupakan kota yang berbatasan dengan Mesir, namun rupanya hal tersebut tidak membuat warga Palestina yang mengungsi merasa aman. Mengapa Mesir enggan membuka pintunya bagi pengungsi.

Mesir menjadi satu-satunya negara selain Israel yang berbatasan dengan Gaza dan menolak tekanan untuk menerima pengungsi Palestina yang dimukimkan kembali oleh Israel.

Laporan New York Post menunjukkan bahwa para pejabat Israel berusaha mendorong dukungan internasional agar Mesir menerima pengungsi dari Gaza.

Alasan Mesir tidak membantu Rafa

Salah satu alasan Mesir tidak menawarkan bantuan ke Rafah adalah ketakutannya akan pengungsian permanen dan konflik yang meluas.

Itu membuktikan Mesir tidak mau berperang. Sebab jika pejuang memasuki wilayah Mesir, Israel dipastikan akan memperluas serangannya.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan pada awal perang bahwa dia yakin Israel berusaha mendorong warga Palestina untuk masuk ke negara mereka dengan memutus pasokan makanan, obat-obatan, bahan bakar, air, dan kebutuhan dasar lainnya ke wilayah Rafah.

Namun pemerintah Israel menentang rencana tersebut, bahkan ketika beberapa anggota koalisi sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyerukan pengusiran warga Palestina.

Ungkapan itu membuat warga Mesir dan Palestina gelisah memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Bahkan dalam beberapa minggu terakhir, para diplomat Mesir telah memberi tahu beberapa rekan mereka di Barat bahwa Mesir dapat menangguhkan perjanjian perdamaian tahun 1979 dengan Israel jika serangan Israel terhadap Rafah mendorong orang-orang ke Sinai.

Selain tidak mengizinkan pengungsi Palestina masuk ke wilayahnya, Mesir juga diketahui membangun tembok di dekat perbatasan. Menurut NPR, hal ini terlihat pada citra satelit terbaru.

Ini jelas bukan cara yang biasa untuk menunjukkan kepada negara tetangga. Mengingat ketika Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina dua tahun lalu, jutaan warga Ukraina membanjiri negara tetangga Polandia, yang menyambut baik kedatangan mereka.

Kemudian, ketika perang saudara melanda Suriah pada tahun 2011, jutaan orang mengungsi ke negara tetangga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *