Kenduri Swarnabhumi 2024 Bukan Sekadar Festival Budaya Tahunan

JAKARTA – Kenduri Swarnabhumi 2024 dinilai lebih dari sekedar festival budaya tahunan. Kenduri juga menjadi wujud kekuatan dan kemandirian masyarakat lokal.

Hal itu diungkapkan aktivis kebudayaan setempat dan kurator Kenduri Swarnabhumi 2024 Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo Ja’far Rassuh. Swarnabhumi Kenduri 2024 bertajuk Rekoneksi Masyarakat dengan Peradaban Sungai Batanghari.

Serangkaian festival budaya masyarakat tahunan di Cekungan Batanghari (DAS) menekankan pentingnya kemandirian dalam melestarikan kearifan lokal sebagai warisan leluhur dengan melatih dan memperkuat tim kurator dan direktur festival lokal.

Tim kurator lokal yang dibentuk berjumlah enam orang, masing-masing mengkurasi 2 wilayah dan berkoordinasi dengan 2 direktur festival lokal yang tersebar di wilayah Cekungan Batanghari. Dengan demikian, kegiatan Kenduri Swarnabhumi tahun ini semakin menguatkan semangat gotong royong masyarakat dan kearifan lokal untuk menampilkan kekayaan budaya lokal sekaligus mengagungkan ekosistem Sungai Batanghari sebagai jiwa peradaban.

Tahun ini, rangkaian festival budaya Kenduri Swarnabhumi akan digelar di 10 kabupaten/kota provinsi Jambi dan 1 kabupaten Dharmasraya provinsi Sumatera Barat. Ja’far Rassuh menjelaskan, kemandirian masyarakat setempat dan kepemilikan Kenduri Swarnabhumi menjadi pilar utama untuk menjaga tradisi ini tetap hidup dan relevan di arus modernisasi.

“Kenduri bukan sekedar festival tapi juga wujud kekuatan dan kemandirian masyarakat setempat. “Dengan kemandirian, kita bisa menjaga dan melestarikan tradisi ini tanpa bergantung pada pihak luar,” ujarnya dalam lokakarya bersama kurator dan direktur festival Kenduri Swarnabhumi, Rabu (5/6/2024).

Ia mengatakan, kenduri merupakan wadah masyarakat bertemu, berbagi, dan mempererat ikatan sosial. Dengan mandiri, seluruh lapisan masyarakat dapat berkontribusi dan merasakan manfaat dari kegiatan ini, mulai dari penyediaan material lokal hingga mengikuti berbagai kegiatan seni dan budaya.

Menurut Ja’far, keikutsertaan masyarakat lokal dalam Kenduri Swarnabhumi 2024 merupakan langkah tepat untuk menjaga dan melestarikan budaya yang mereka jalani dan tumbuh di tanah Jambi.

“Mereka (masyarakat) adalah akarnya. Akar yang mengenal budaya lokal. “Hari ini Kenduri Swarnabhumi mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi langsung dalam proses pemajuan kebudayaan pada saat ini, saat ini, dan di masa depan,” ujar pria peraih penghargaan dan lencana emas sebagai Tokoh Kebudayaan 2024 dari Gubernur Jambi itu.

Menurut Ja’far, kehadiran kurator sangat penting karena selain berperan melestarikan budaya lokal, ia juga berperan serta mulai dari perencanaan penyelenggaraan festival budaya hingga pelaksanaannya. “Kehadiran kurator juga harus dijaga untuk memperlancar hubungan antara pelaku dan aset budaya dengan masyarakat. Bagaimana cara berkomunikasi dengan masyarakat,” ujarnya.

Sebaliknya, menurutnya, seluruh rangkaian festival budaya Kenduri Swarnabhumi harus menghasilkan cerita dan misi yang sama, yaitu bagaimana masyarakat dapat terhubung kembali dengan Sungai Batanghari agar masyarakat dapat mengingat pentingnya peran alam dalam membentuk peradaban masyarakat.

Sementara itu, Direktur Festival Kota Jambi Hendry Nursal menegaskan, acara tahun ini dirancang untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat setempat. “Kami ingin sebanyak mungkin komunitas lokal berpartisipasi dalam persiapan dan pelaksanaan acara tersebut,” ujarnya saat berbincang dengan kurator dan direktur festival.

Ia menambahkan, dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan, baik dari pemerintah, swasta, masyarakat, dan khususnya generasi muda. Lanjutnya, inti dari acara ini adalah untuk menunjukkan bahwa masyarakat secara mandiri bisa merayakan Kenduri Swarnabhimi yang tidak hanya sekedar festival tapi juga berkelanjutan. “Kami ingin menunjukkan bahwa dengan gotong royong dan kemandirian kita bisa mewujudkan sebuah peristiwa yang memberikan dampak positif bagi semua pihak,” ujarnya.

Kemandirian Kenduri diwujudkan tidak hanya dalam menjaga tradisi, namun juga dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. Faktanya, Kenduri Swarnabhumi 2024 memiliki partisipasi aktif pemuda setempat yang besar.

Kurator dan direktur festival yang merupakan masyarakat lokal mengapresiasi seluruh pihak yang memberikan kesempatan kepada masyarakat lokal untuk mengelola acara Kenduri Swarnabhumi 2024 secara mandiri. “Kami berharap generasi muda melihat pentingnya kemandirian dan gotong royong dalam menjaga kebudayaan kita,” kata Hendry. .

Melalui Kenduri Swarnabhumi 2024, panitia dan masyarakat Jambi memberikan contoh nyata bagaimana kemandirian bisa menjadi kekuatan utama dalam melestarikan dan memajukan budaya lokal. “Ini merupakan langkah awal dan kami berharap dapat terus melanjutkan dan mengembangkannya di tahun-tahun mendatang,” ujarnya.

Kenduri Swarnabhumi 2024 melangkah lebih jauh dengan mengedepankan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal untuk melestarikan lingkungan Sungai Batanghari dan kekayaan budayanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *