Keren, Desain Batik Ini Dibuat Menggunakan Teknologi AI

JAKARTA – Karya batik dikembangkan dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) bekerja sama dengan dosen dan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB). Desain batik ini merupakan hasil penelitian lebih lanjut dari dosen Fakultas Ilmu Komputer (FLCOM), beberapa anggota Fakultas Ilmu Budaya (FIB), dan mahasiswa FLCOM.

Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Injil Novanto Yudistira, S.Com., M.Si. dan Dr.Angel. Irawati Nurmala Sari, S.Kom., M.Si. FIB dari Filkom bergabung dalam tim peneliti Universitas Brawijaya. Penelitian ini kemudian dilanjutkan oleh Dafa Ezzuddin, dalam tesisnya tentang pembuatan desain batik dari kecerdasan buatan (AI).

“Penelitian ini berfokus pada pengembangan sistem berbasis kecerdasan buatan generatif atau generative AI yang memungkinkan pengguna mendesain batik sesuai keinginannya,” kata Novanto Yodastera, ketua tim peneliti

Sistem ini menggunakan teknologi prompt-to-batik, dimana pengguna dapat memberikan teks deskripsi pola batik yang diinginkan, dan secara otomatis AI yang kreatif akan membuat desain batik yang sesuai dengan detailnya, kata Yudestira saat dikonfirmasi Senin (27/5). /2024). .

Yodis, sapaan akrabnya, mengatakan proses pengumpulan bahan penelitian akan dimulai pada tahun 2022. Dimulai dari proses penelitian AI yang lahir pada tahun 2023. Selanjutnya, tim peneliti akan mengumpulkan dan menganalisis kumpulan data yang mencakup berbagai motif batik tradisional. dari seluruh nusantara.

“Model AI generatif dilatih menggunakan dataset ini untuk mengenali dan memahami pola, warna, dan elemen khas berbagai pola batik tradisional,” ujarnya.

Menariknya, proses pelatihan model dilakukan di server UB Tesla A100 AI Center, yang menyediakan daya komputasi tinggi yang diperlukan untuk melatih model AI yang dihasilkan. Sedangkan server FILKOM UB digunakan untuk proses infiltrasi, dimana pengguna dapat memberikan instruksi dan menerima desain batch yang dihasilkan oleh sistem.

“Pengguna bisa memberikan instruksi spesifik, seperti membatik dengan bentuk pedang biru, dengan sentuhan modern, dan sistem AI yang kreatif akan menghasilkan desain yang sesuai dengan detail,” ujarnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem ini dapat menciptakan desain batik yang tidak hanya menjaga keaslian dan keindahan motif tradisional Indonesia, namun juga dapat disesuaikan dengan preferensi dan kreativitas masing-masing pengguna.

Yudis menambahkan, teknologi ini berpotensi mengembangkan dan melestarikan budaya batik Indonesia melalui inovasi digital. Tak hanya itu, mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) bekerjasama dengan dosen menghasilkan karya batik dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). Desain batik ini merupakan hasil penelitian lebih lanjut dari dosen Fakultas Ilmu Komputer (FLCOM), beberapa anggota Fakultas Ilmu Budaya (FIB), dan mahasiswa FLCOM.

Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Injil Novanto Yudistira, S.Com., M.Si. dan Dr.Angel. Irawati Nurmala Sari, S.Kom., M.Si. FIB dari Filkom bergabung dalam tim peneliti Universitas Brawijaya. Penelitian ini kemudian dilanjutkan oleh Dafa Ezzuddin, dalam tesisnya tentang pembuatan desain batik dari kecerdasan buatan generatif (AI).

“Penelitian ini berfokus pada pengembangan sistem berbasis kecerdasan buatan generatif atau generative AI yang memungkinkan pengguna mendesain batik sesuai keinginannya,” kata Novanto Yodastera, ketua tim peneliti

Sistem ini menggunakan teknologi prompt-to-batik, dimana pengguna dapat memberikan teks deskripsi pola batik yang diinginkan, dan secara otomatis AI yang kreatif akan membuat desain batik yang sesuai dengan detailnya, kata Yudestira saat dikonfirmasi Senin (27/5). /2024). .

Yodis, sapaan akrabnya, mengatakan proses pengumpulan bahan penelitian akan dimulai pada tahun 2022. Dimulai dari proses penelitian AI yang lahir pada tahun 2023. Selanjutnya, tim peneliti akan mengumpulkan dan menganalisis kumpulan data yang mencakup berbagai motif batik tradisional. dari seluruh nusantara. “Model AI generatif dilatih menggunakan dataset ini untuk mengenali dan memahami pola, warna, dan elemen khas berbagai pola batik tradisional,” ujarnya.

Menariknya, proses pelatihan model dilakukan di server UB Tesla A100 AI Center, yang menyediakan daya komputasi tinggi yang diperlukan untuk melatih model AI yang dihasilkan. Sedangkan server FILKOM UB digunakan untuk proses infiltrasi, dimana pengguna dapat memberikan instruksi dan menerima desain batch yang dihasilkan oleh sistem. “Pengguna bisa memberikan instruksi spesifik, seperti membatik dengan bentuk pedang biru, dengan sentuhan modern, dan sistem AI yang kreatif akan menghasilkan desain yang sesuai dengan detail,” ujarnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem ini dapat menciptakan desain batik yang tidak hanya menjaga keaslian dan keindahan motif tradisional Indonesia, namun juga dapat disesuaikan dengan preferensi dan kreativitas individu pengguna.

Yudis menambahkan, teknologi ini berpotensi mengembangkan dan melestarikan budaya batik Indonesia melalui inovasi digital. Tidak hanya itu, penggunaan teknologi AI juga telah digunakan sebagai alat yang berguna bagi para desainer dan industri butik, untuk menciptakan kreasi baru dengan lebih efisien dan terarah.

“Penggunaan AI generatif pada penelitian ini menunjukkan tingginya potensi terciptanya variasi desain yang unik dan sesuai permintaan, menjadikan butik lebih dinamis dan sesuai dengan tren dan kebutuhan pasar,” ujar dosen Filkom tersebut.

Selain itu, teknologi ini membuka peluang eksplorasi seni batik yang lebih kreatif, menciptakan motif-motif baru yang berakar pada tradisi, namun dapat menjawab tuntutan estetika modern. “Penggunaan AI generatif pada penelitian ini menunjukkan tingginya potensi terciptanya variasi desain yang unik dan sesuai permintaan, menjadikan butik lebih dinamis dan sesuai dengan tren dan kebutuhan pasar,” ujar dosen Filkom tersebut.

Selain itu, teknologi ini membuka peluang eksplorasi seni batik yang lebih kreatif, menciptakan motif-motif baru yang berakar pada tradisi, namun dapat menjawab tuntutan estetika modern.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *