Keren, Ribuan Wisudawan UMY Serukan Kemerdekaan Palestina dan Kutuk Zionisme

YOGAKARTA – Proses wisuda jenjang sarjana, pascasarjana, dan profesi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) digelar di tengah kecaman atas tindakan kemerdekaan Palestina dan Zionisme.

Ribuan bendera Palestina menghiasi Gedung Sportorium UMY DIY di Jalan Brawijaya, Ngebel, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Rabu hingga Kamis (5-6/6/2024) saat acara wisuda tahun ajaran IV 2023/2024.

Sebanyak 1.401 mahasiswa UMY menghadiri wisuda yang digelar dengan warna berbeda dari sebelumnya. Tema edisi UMY kali ini adalah “Bantuan untuk Palestina”.

Pada kesempatan tersebut, Rektor UMY Prof. Gunawan Budianto menghimbau kepada para wisudawan, orang tua/wali dan panitia untuk mengecam keras tindakan Zionisme.

“Zionisme adalah gerakan politik yang muncul akibat penindasan terhadap kaum Yahudi di Eropa. Namun pada akhirnya, tindakan terkutuk ini juga dilakukan oleh Zionis Yahudi terhadap Palestina,” kata Gunawan.

Guru besar ilmu tanah UMY ini juga mengatakan, bangsa Indonesia harus mengecam segala tindakan kolonialisme. Tahun 1945 sebagaimana tercantum dalam alinea pertama Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.

“Sebagaimana tercantum dalam pembukaan konstitusi negara kita, kemerdekaan adalah hak semua orang, sehingga kolonialisme harus dihapuskan di dunia karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan,” kata Gunavan.

Seruan bantuannya kepada Palestina juga menyentuh hati seluruh wisudawan, bersimpati terhadap perjuangan negara untuk merdeka, bebas dari penindasan yang kejam dan tidak manusiawi.

Selama proses evakuasi, seluruh peserta mengibarkan bendera Palestina sambil meneriakkan “Bebaskan Palestina”.

Suasana semakin suram ketika salah satu perwakilan mahasiswa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sunny Voice (SSV) menyanyikan lagu “Atouna El Toufoule” yang berbicara tentang harapan anak-anak rakyat Palestina. di tengah konflik yang sedang berlangsung.

Di hari kedua wisuda, Kamis (6/6), Nabila Maharani, salah satu lulusan program manajemen sekaligus penyanyi ternama asal Jogya, bersama suaminya Tri Suaka berangkat membawakan lagu “Kita Tidak Akan jatuh”. ” dalam masalah.

Anisa Diwayo Andrani, lulusan senior program pelatihan IT, juga meminta pesan perdamaian untuk Palestina dalam pidatonya.

“Kami berharap perdamaian dan keadilan segera tercapai di tanah suci Palestina. Mari kita berdoa bersama untuk mereka. “Dari sungai sampai laut, Palestina akan merdeka,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *