krumlovwedding.com, JAKARTA – Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Anindya Novyan Bakri memuji Presiden Prabowo Subianto yang meneruskan fondasi pemerintahan sebelumnya. Percepat menuju emas Indonesia.
Menurut Anya, hal tersebut merupakan suatu keharusan. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan rencana pertumbuhan ekonomi secara bertahap dari saat ini 5 persen menjadi 8 persen. Ia menjelaskan, hal tersebut sudah tercapai dan kini harus dibangun kembali.
“Kita nantikan ini, suatu saat Indonesia tidak lagi menjadi G20 #16, tapi menjadi G7 pada tahun 2045,” Presiden Kadin 2024-2029, Jakarta, Menara Kadin, Rabu (23/10/2024).
“Ada yang berkelanjutan. Lalu ada inklusivitas. Harapannya semua maju bersama. Tidak ada kekuasaan lagi. Pemerintah sekarang ingin melibatkan swasta dalam pengelolaan perekonomian nasional seperti dulu,” imbuhnya.
Anindya merujuk pada pernyataan Menteri Investasi dan Pembangunan/Kepala BKPM Rozan Perkasa Roeslani. Intinya dunia usaha berperan besar dalam mengelola perekonomian.
“Kalau dilihat programnya dari delapan program QuickWin hingga 17 program besar yang digagas Pak Prabowo, Asta Cita, tujuannya bagaimana dananya masuk ke kantong masyarakat,” kata pengusaha kelahiran 10 November 1974 itu.
Kalaupun dibangun sekolah, rumah sakit, makanan minuman, makanan bergizi dll, tujuannya ke arah sana. Anindya menegaskan, saat ini bukan saat yang tepat untuk menarik dana masyarakat. “Jadi di situlah peran sektor swasta.”
Ia pun mengapresiasi sikap tegas Presiden dalam memberantas korupsi. Itu membutuhkan keberanian. Kalahkan korupsi tentunya Anindya. Bukan dari bawah ke atas, tapi dari atas ke bawah.
BACA JUGA: Pengakuan Mengejutkan Pemilik Rumah Tempat Yahya Sinwar Disyahidkan
“Iya kenapa? Kita lihat banyak yang bicara tentang akidah Indonesia, yang penting supremasi hukum. Intinya bagaimana supremasi hukum dijaga. Ini menunjukkan Indonesia serius,” ujarnya. Putra Aburizal Bakri yang agung.