Kisah Lamuri, Kerajaan Hindu di Wilayah Aceh yang Dikuasai Majapahit era Hayam Wuruk

Ache mungkin dikenal karena identitas budaya dan agama Islamnya. Namun tahukah Anda kalau Aceh mengembangkan agama Hindu pada masa pemerintahan Kerajaan Majapahit? Konon Majapahit memperluas wilayah Aceh pada masa itu, dimana terdapat sebuah kerajaan bernama Ramuli.

Kerajaan Ramuli merupakan kerajaan Hindu pertama di Aceh. Ketika Aceh direbut oleh Gaja Mada dan rajanya Hayam Uruk, otomatis Lamuri menjadi negara bawahan Majapahit. Kerajaan Lamuli adalah nama sebuah kerajaan di wilayah Aceh Besar yang berpusat di Lamuli di wilayah Mesgidraya.

Menurut sejarahnya, kerajaan ini sudah berdiri sebelum berdirinya Kesultanan Aceh Darussalam bahkan tercatat sebagai pendahulu Kesultanan tersebut. Kerajaan ini dulunya terletak di wilayah Sriwijaya sebelum berada di bawah kekuasaan Majapahit.

“Sumber asing dari Tiongkok menyatakan bahwa Lanvuli atau Ramuli memberikan penghormatan tahunan kepada Sriwijaya (atau Sriwijaya),” dikutip dalam buku “Sejarah Kerajaan Majapahit yang Bergantung di Jawa dan Luar Negeri”.

Kakawin Negarakretagama juga menyebutkan bahwa Kerajaan Ramuri adalah sebuah kerajaan di Sumatera yang diakui Majapahit sebagai bawahannya. Penulis Portugis Tomei Pires menyatakan bahwa di Soma bagian timur, suku Lamuri awalnya tunduk pada raja Aceh.

Sedangkan prasasti Tanjore abad ke-10 menggambarkan bagaimana kerajaan Cola di India ditulis. Menurut catatan, kerajaan ini konon merupakan kerajaan paling awal di kawasan yang kini dikenal dengan nama Balkon Mekah.

Prasasti Tanjore diterbitkan dalam sejarah oleh penguasa Korra Rajendra Korra I pada tahun 1030 M, lima tahun setelah ekspedisinya ke dan sekitar Sumatera. Dalam prasasti ini, Ilampilisan tercantum di antara kerajaan-kerajaan yang ditaklukkan selain Sriwijaya, Panai, dan Malayu.

Dikenal juga dengan nama Ilamisiyam, kerajaan ini juga konon berkaitan erat dengan era Hindu-Buddha yang berkembang di Asia Tenggara saat itu. Kerajaan Lamuri konon terletak di Sumatera bagian utara.

Setelah dikalahkan oleh kerajaan Cola, pada masa kebangkitan dan kejayaan Sriwijaya pada abad ke-37, kerajaan Ramuli menjelma menjadi kerajaan kerajaan Tamil. Ilamirisam dikreditkan dengan kekalahan kerajaan Tamil.

Ambo Asse Ajis, peneliti Balai Konservasi Warisan Budaya Aceh, mengatakan kata “Ilamiram” berasal dari kata Tamil. Nama tersebut mengacu pada wilayah luas antara benua Afrika, Sri Lanka, dan kepulauan Indonesia. Amber mengatakan, daratan tersebut sudah tidak ada lagi dan diyakini berada di bawah Samudera Hindia akibat bencana alam.

Dalam “Ramni-Ilaampilesam: Kerajaan Samudera Pasai Aceh” yang ditulis dalam Jurnal Arkeologi Sanghakala disebutkan bahwa sebelum dikenal dengan nama Ambo Ilamisiam, kerajaan Lamuri dikenal dengan nama Ramni. Nama lama tersebut ditemukan dalam catatan seorang Arab abad ke-9, anggota dinasti Abbasiyah, yang saat itu dikenal aktif berkunjung ke Selat Malaka.

Marco Polo, salah satu penjelajah Venesia yang singgah di Sumatera pada tahun 1292 M, mengatakan bahwa ketika menginjakkan kaki di Sumatera, masyarakat Lamurian bukanlah orang Islam. Mereka masih menyembah berhala, itulah sebabnya Marco Polo menyebut mereka musyrik.

Sumber tertulis asing dari abad ke-13 menunjukkan bahwa masyarakat Ramuri atau Ilamurid Sami belum masuk Islam. Pada abad ke-13 mereka beragama Hindu seperti halnya Tamil.

Pada tahun 1225, salah satu ahli geografi Tiongkok, Chao Yu-kwa, menyatakan bahwa di Chen Fanche, kedudukan kerajaan Iramulidesan dibaca Lan-wu-li. Ciri khas keraton adalah tidak adanya motif Islami, dan keraton masih memiliki dua kamar tamu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *