Kisah Marsdya Muhammad Syaugi Dimarahi Ibunya karena Usil Terbangkan Jet Tempur di Atas Atap Rumah

Di balik kisah heroiknya sebagai pilot pesawat tempur dan peran pentingnya dalam berbagai misi kemanusiaan, Marsekal Madya TNI (Mersedia) Mohamed Siyogi Alaidros juga punya kenangan lucu yang tak terlupakan. Salah satunya adalah kisah kepiawaiannya saat masih menjadi kapten, saat menerbangkan jet tempur F-16 di atas rumah orang tuanya di Bogor.

Suatu hari di tahun 1984, saat menyandang pangkat kapten dan bertugas sebagai pilot F-16 di Pangkalan Udara Isohjodi, Seogi mendapat ide yang berani dan tak terlupakan. Hari itu, ia melakukan latihan rutin di langit Kota Bogor, kota yang dikenal sebagai kota hujan dan juga rumah orang tuanya.

Seogi yang dikenal sebagai pemenang Adhi Makayasa 1984 punya rencana untuk memberikan kejutan kepada orang tuanya. Ia berkoordinasi secara cermat dengan petugas air traffic control (ATC) Lanud Halim Pardanakusuma untuk meminta agar wilayah udara di sekitar Bogor dibersihkan selama 10 menit.

Dinyatakan alasan mengapa ia menjalankan misi tertentu, alasan yang cukup kuat untuk mendapatkan izin tersebut dengan persiapan yang matang, Seogi mengarahkan F-16 miliknya ke koordinat lokasi rumah orang tuanya, tepat di sebelah masjid. .

Mendekati titik ini, Seogi bermanuver dengan kecepatan rendah, cukup rendah sehingga orang di bawah dapat melihat pesawat dengan jelas. Suara gemuruh mesin jet tempur tersebut langsung mengguncang langit Bogor hingga membuat banyak warga keluar rumah karena penasaran. Dan sedikit khawatir.

Di antara mereka terlihat ayah dan ibu Syaugi keluar dari rumah sambil menatap dengan wajah bertanya-tanya. dia dipecat “Ayah dan ibuku terlihat keluar rumah kaget dan mungkin sedikit khawatir”, lanjutnya sambil tertawa.

Namun, parodi tersebut bukannya berakhir tanpa konsekuensi. Begitu Syaogi kembali ke markas, dia langsung menerima telepon dari ibunya. Bukannya mendapat pujian atau rasa bangga, Seyogi malah dimarahi. “Ibuku marah. Takut terjatuh,” kata Syogi mengenang masa-masa itu sambil tersenyum. “Tapi saat itu seru sekali, lalu lintasnya juga tidak padat,” imbuhnya.

Seogi, yang memulai karirnya di Pangkalan Udara Isohjodi dan juga menerbangkan pesawat tempur F-5 Tiger, kemudian meraih kesuksesan besar dalam karirnya. Setelah pensiun dari TNI AU, ia diangkat menjadi Komisaris Utama PT MRT Jakarta, membuktikan pengabdiannya tidak berhenti di dunia militer.

Belum lama Seoggi menjadi kapten tim pemenangan nasional (Timanas) calon presiden dan wakil presiden Anis di Swedia-Mohimin Iskandar pada Pilpres 2024, Seoggi masih menunjukkan dedikasi dan semangat yang sama. Pengumuman ini disampaikan oleh Ennis di Swedia yang menunjuk Siyogi sebagai ketua tim karena rekam jejaknya yang cemerlang, termasuk memenangkan Adhi Makayasa Award pada tahun 1984.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *