Kisah Penyamaran Kopassus, Jadi Penjual Durian untuk Masuk Markas GAM

Di balik intensnya penyerangan dan strategi tempur, seringkali tersembunyi kisah kepahlawanan prajurit Kopasos dalam misi intelijen. Salah satunya adalah kisah menakjubkan Sersan Badri (nama samaran), anggota Sandi Juda Kopasos, yang menyamar sebagai pengedar Doreen untuk menyusup ke markas Gerakan Ace Merdeka (GAM).

Sersan Badri dalam buku Kopassus untuk Indonesia Jilid 2, Minggu (6/6/2024), mengatakan, “Saya pernah berpura-pura menjadi pedagang Doreen yang sedang mengirim barang dari Medan ke Lhokseumawe.

Dalam perjalanannya, Badri kerap dipaksa melewati pos penjagaan oleh petugas yang meminta jatah darinya.

“Saya pernah kasih dua durian, tapi malah dimarahi dan ditampar. Katanya kalau lebih, saya kasih lebih. Di sini ada pasukan yang jaga, kalau cukup dua durian, apa cukup?” dia ingat.

Selama setahun, Badri memetakan seluruh situasi masyarakat Aceh, khususnya di Lhokseumwe, pusat kekuatan militer GAM. Dengan tekad dan kecerdikannya, Badri akhirnya berhasil mendekati para pemimpin GAM dan menyamar sebagai pejabat TNI yang berjuang bersama GAM.

Penyamaran Badri begitu rumit sehingga TNI yang berpatroli pun tidak mengetahui keberadaannya. Hanya sedikit pimpinan Kopasos yang mengetahui identitas aslinya.

Untuk melengkapi penyamarannya, Badri dan GAM seringkali harus menghindari prajurit TNI dengan memberikan informasi palsu tentang pergerakan TNI.

Pasca pemberlakuan darurat militer pada tahun 2003, ruang gerak GAM semakin sempit. Para pemimpin GAM mulai mendorong perundingan damai.

Tim Kopassus yang menyusup ke wilayah GAM melaporkan bahwa GAM kekurangan amunisi dan logistik. Setelah Idul Fitri 2004, dikeluarkan perintah untuk menangkap tokoh-tokoh penting Gham, baik hidup maupun mati.

“Semua tokoh kunci yang diincar ada di Kot Girek. Mereka masih di sana pada saat saya pamit pukul 15.00. Saya juga sempat memberikan informasi terakhir kepada pasukan utama. Hari H dan jam J penyerangan ditetapkan. Badri dikatakan.

Kemudian markas Gom di rawa-rawa Kot Girek diserang dari segala arah oleh Kapasus. Dalam penyerangan ini, Seyyed Adnan, gubernur Qom, dan asistennya yang merupakan buronan tewas terkena tembakan.

Selama perjalanan rahasia Badri, kesetiaan Badri diuji oleh para pemimpin GAM dengan berbagai cara, termasuk menyembunyikan anggota keluarganya. Kepercayaan yang diperolehnya tidak disia-siakan.

Badri berhasil menemukan 125 pucuk pucuk senjata milik perusahaan Gam yang diselundupkan dari Thailand dan Malaysia, serta sumber keuangan Gam, antara lain perdagangan ganja kering dari Aceh Timur dan Aceh Utara yang dikirim ke Malaysia, serta pajak atas barang-barang besar. perusahaan. Dan mengungkapkan lokasinya. penduduk.

Pada akhir tahun 2004, tsunami besar melanda Aceh, yang secara bertahap mengurangi kekerasan. Akhirnya Perjanjian Damai Helsinki ditandatangani, mengakhiri konflik panjang di Aceh.

Kisah Sersan Badri menunjukkan betapa sulitnya prajurit Kopasos menjalankan tugasnya, meski menyamar sebagai pedagang Doreen untuk menghancurkan pasukan musuh dan membawa perdamaian di Aceh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *