Kisah Ulfa, Alumnus SMK Anak Tukang Ukir Lulus S2 UGM dengan IPK 3,89

Jakarta – Meski berasal dari keluarga miskin, Ulfatun Nikma tidak takut untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Ia berhasil menyelesaikan pasca wisuda di UGM dengan IPK tinggi.

Ulfa merupakan alumnus SMKN 3 Jepara Jawa Tengah yang berhasil menyelesaikan gelar Magister Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) di Universitas Gadjama Mada (UGM) pada April 2024 lalu.

Baca Juga: Kisah Wayne, Anak Penjual Telur Keliling, Tak Diadili di Bali, UGM

Meski berasal dari SMK, Ulfatun Nikmah atau akrab disapa Ulfa mampu membuktikan dirinya mampu bersaing dengan lulusan lainnya. Putra Muhlasin dan Ibu Masaroh tidak hanya masuk program pascasarjana FEB UGM, namun berhasil berkompetisi dan meraih beasiswa LPDP.

“Awalnya saya ingin menjadi dokter. “Namun karena keterbatasan finansial, orang tua saya ingin saya melanjutkan studi di SMK karena berpikir saya bisa langsung bekerja setelah lulus,” ujarnya, dilansir laman bisnisnya, Rabu (3/7/2024). ). .

Baca Juga: Kisah Cinta, Bocah Penjual Rempah Paisel, Lulus SNBP 2024 dan Kuliah Gratis di UGM

Lulusan Akuntansi dari SMKN 3 Jepara Ulfa. Ia belajar akuntansi selama tiga tahun dan minatnya yang semakin besar di bidang tersebut memperkuat keinginannya untuk melanjutkan pendidikan di bidang tersebut.

Setelah lulus SMK, Ulfa, seorang pemahat, berencana melanjutkan studi ke jenjang sarjana. Namun rencana tersebut awalnya digagalkan oleh orang tuanya karena kesulitan keuangan dan kebutuhan untuk menyekolahkan adiknya.

Ulfa akhirnya meyakinkan orang tuanya bahwa pendidikan tinggi akan memberinya kesempatan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan membantu keluarga di masa depan.

Baca Juga: Istimewa, Saudara Kembar Ini Lulus UGM Bersama dengan Predikat Cum Laude

Berkat kegigihan dan keberhasilannya selama duduk di bangku SMK, Ulfa bisa masuk program Sarjana Matematika di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Semarang, Jawa Tengah dan dianugerahi Beasiswa BDKMC (sekarang Kartu Indonesia-Kuliah Pintar).

ULFA tidak menyerah meski diejek oleh tetangganya yang memandang rendah status ekonominya. Sebaliknya, ejekan ini menjadi insentif untuk membuktikan bahwa anak-anak dari keluarga kurang mampu pun bisa meraih kesuksesan besar.

Pengalaman dan ilmu yang didapat ULFA dari bangku SMK sangat berharga di bangku kuliah, khususnya pada semester satu. ULFA sering mempekerjakan guru untuk memimpin kelompok belajar karena keahlian mereka dari sekolah kejuruan.

Baca Juga: Alfredo Lulusan UGM Tercepat, Raih BA Ilmu Komunikasi dalam Waktu 3 Tahun 2 Bulan

“Di SMK, fokus utamanya adalah pada pendidikan praktek. Kita belajar secara sistem utama, secara mendalam, teori dan praktek, serta praktek kerja lapangan (PKL) bidang ilmunya. Gadis kelahiran tahun 1998 ini mengatakan, “Saya belajar di Banyak mata pelajaran dasar sebagai sarjana. Pengalaman ini akan berguna untuk saya melanjutkan pendidikan,” ujarnya.

Tak sampai situ saja, Ulfa melanjutkan studi pascasarjana di UGM berkat beasiswa LPDP. Semasa kuliah, Ulfa tidak hanya fokus belajar, tetapi juga mengikuti berbagai kegiatan organisasi dan kompetisi serta bekerja paruh waktu dalam mengajar anak-anak. Karena itu, ia tidak hanya unggul secara akademis, namun juga memiliki jiwa kepemimpinan dan jaringan yang luas.

Kini, Ulfa telah menyelesaikan Magisternya dalam waktu 1 tahun 10 bulan 24 hari dan memiliki IPK 3,89. Prestasi tersebut merupakan sebuah prestasi besar dalam hidup Ulfa dan membanggakan kedua orang tuanya yang tidak pernah menyangka putri sulungnya bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Saat ini ULFA bekerja di sebuah perusahaan konsultan di bidang IT di Yogyakarta. Ke depannya, ia masih mempunyai keinginan kuat untuk melanjutkan studi doktoral dan menjadi guru untuk berkontribusi pada pendidikan tinggi di Indonesia.

Sejarah ULFA menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan finansial bukanlah halangan untuk meraih kesuksesan maksimal. Dengan keinginan, ketekunan dan dukungan yang tepat, setiap orang mempunyai peluang untuk mencapai impiannya. Ulfa, siswi SMKN 3 Japara dan kini menjadi anak pengukir S2, mendobrak batasan dan membuktikan bahwa impian besar bisa terwujud dengan kerja keras.

Tidak ada ide yang terlalu tinggi, bahkan bagi orang yang terbatas sekalipun. Jadi, jika cita-citamu gagal, perbanyaklah usaha dan doamu untuk mencapainya. “Kalau orang lain bisa, kami siswa SMK juga bisa,” pungkas ULFA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *