Kisah WNA Inggris Jadi Mualaf setelah Kenal Mahasiswi Universitas Brawijaya

MALAANG – Warga Negara Asing (WNA) asal Inggris memutuskan masuk Islam dengan bantuan Pusat Konversi Universitas Brawijaya (UB). James adalah seorang ekspatriat asal Inggris yang pertama kali mempelajari Islam sebagai mahasiswa di Universitas Buffalo, akhirnya mengucapkan dua Syahadat dan masuk Islam.

Pengucapan dua kalimat syahadat ini dipimpin oleh Dr. Samsul Arifin MAg, Dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) UB. Upacara tersebut juga disaksikan oleh pengurus Masjid Ratan Patta dan teman-teman Inggris dari negara lain.

James mengatakan, ia mulai mengikuti pertukaran pelajar Inggris dan Indonesia saat masih duduk di bangku SMA. James kemudian bertemu dengan mahasiswa program magister Fakultas Teknik Pertanian (FTP) saat pertukaran pelajar.

Dari perkenalan tersebut, James akhirnya tertarik dengan Islam. James pada Kamis (25/4/2024) mengatakan, “Setelah bertemu Aisha, kami mulai banyak ngobrol dan berdiskusi tentang ajaran Islam. Kami tertarik padanya karena ajarannya yang baik.”

Setelah berkirim pesan Islami dengan Aisha, James semakin tertarik dengan Islam. Ia akhirnya membacakan dua syahadat pada Rabu (24 April 2024) di Masjid Radden Patta Universitas Brawijaya dan mendapat bantuan dari Pusat Konversi UB yang dijalankan oleh beberapa dosen UB.

“Tidak ada paksaan dari kedua belah pihak. Orang tua saya sangat mendukung keputusan saya,” kata James.

Aulia Luqman Aziz, Humas Masjid Raden Patah, mengatakan pusat konversi tersebut akan digunakan selain ulama dari Universitas Kerbau. Layanan ini tersedia untuk semua orang, dalam dan luar negeri.

Hal ini terlihat pada masuk Islamnya James yang bukan merupakan mahasiswa atau civitas akademika di UB. “Layanan MRP tersedia untuk semua orang. James bukan dari sini (bukan mahasiswa UB),” jelasnya.

Masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan dari Pusat Konversi Muslim dapat menghubungi langsung pengurus MRP. “Hubungi saja langsung pengurus MRP dan kami akan siapkan dokumen-dokumen yang diperlukan,” ujarnya.

Lukman mengatakan, saat ini Masjid Raten Pata (MRP) Universitas Brawijaya telah mendidik sekitar 58 orang dari seluruh Indonesia yang akhirnya masuk Islam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *