Koalisi Masyarakat Sipil Ungkap Bahayanya RUU Polri

JAKARTA – Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Kepolisian mengungkap bahayanya rancangan Undang-Undang (RUU) Kepolisian. Salah satunya adalah perluasan permasalahan siber yang dilakukan polisi.

“Iya, ada perluasan kewenangan dalam kasus siber. Dalam drafnya diusulkan agar polisi bisa langsung mencegat dan menghalangi,” kata perwakilan Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Kepolisian Mohammad Isnur dalam siaran persnya. Pertemuan pada Minggu (2/5/2024) di kantor LBH Jakarta.

Kedua, ada juga bahaya penyadapan. Mahkamah Konstitusi (Mahkamah Konstitusi, red.) dulu mendesak agar ada undang-undang tentang penyadapan, lalu kenapa? Jadi lembaga yang melakukan penyadapan itu tidak melanggar HAM. , itu isinya penyadapan di sana,” imbuhnya.

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Kepolisian juga menyoroti kewenangan intelijen dan keamanan polisi yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dengan badan intelijen lainnya.

“UU intelijen ada, ada BIN, ada BAIS, lalu polisi mendalami, seperti ke koordinator intelijen,” kata Isnur yang juga Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). .

Isnor mengatakan, jika RUU Polri disahkan, maka polisi akan menjadi lembaga adidaya dalam urusan penyidikan. “Kalau dia terlibat dalam penyidikan pelayanan publik, seharusnya ada rekomendasi dia (polisi) dari penyidik ​​hukum lain, penyidik ​​KPK, jaksa, penyidik ​​lingkungan hidup, dan penyidik ​​ketenagakerjaan,” ujarnya.

“Jika pedoman pengawasan juga ada di kepolisian, bagaimana jika hal ini menimbulkan intervensi yang luar biasa dari penyidik ​​Polri hingga penyidik ​​KPK, penyidik ​​Kejaksaan Agung, penyidik ​​lingkungan hidup, dan penyidik ​​ketenagakerjaan,” kata Isnur.

Terakhir, pihaknya juga menyoroti potensi konflik yang mungkin timbul jika UU Polri disahkan. “Misalnya, ada kewenangan untuk menyelidiki masalah keuangan. Dia konflik dengan PPATK, dia konflik dengan BSSN soal cyber, apa lagi? Ada juga perselisihan dengan Cominfo terkait dunia maya. “Banyak sekali yang dia temui, tumpang tindihnya makin parah,” kata Isnur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *