Kolombia Tertarik Gabung BRICS, Dukungan Datang dari Brasil

BOGOTA – Kolombia akan segera menjadi anggota penuh negara BRICS sesegera mungkin setelah mendapat dukungan dari Brazil. Hal itu terungkap dalam pernyataan bersama pemimpin Brasil dan Kolombia usai pertemuan di Bogota.

Negara-negara BRICS, yang sebelumnya mencakup Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, telah berkembang pesat. Pada awal tahun ini, empat negara lagi – Ethiopia, Iran, Mesir, dan Uni Emirat Arab – bergabung, yang tidak menutup kemungkinan untuk melakukan ekspansi di masa depan.

“Presiden (Petro) menyatakan keinginan Kolombia untuk bergabung dengan BRICS sebagai anggota penuh sesegera mungkin, dan Presiden Lula menyambut baik inisiatif tersebut dan berjanji untuk mempromosikan pencalonan Kolombia,” demikian bunyi pernyataan Luiz Inacio Lula da Silva dan Gustavo Petro.

Beberapa negara lain telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan blok ekonomi non-Barat tersebut, dan beberapa negara telah secara resmi mengajukan proposal, termasuk Venezuela, Thailand, Senegal, Kuba, Kazakhstan, Belarus, Bahrain dan Pakistan.

Pada bulan Februari, Venezuela mengumumkan bahwa mereka berencana untuk mengajukan keanggotaan BRICS pada pertemuan puncak Rusia berikutnya pada bulan Oktober. Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan munculnya dunia multipolar baru “tidak dapat diubah” dan menggambarkan kelompok BRICS sebagai “masa depan umat manusia”.

Pada bulan Maret, Nigeria juga mengungkapkan rencana untuk bergabung dengan kelompok BRICS dalam dua tahun ke depan. Mereka melihat keanggotaan BRICS sebagai cara untuk membuat suara mereka didengar di panggung global.

Pada pertemuan puncak yang diadakan di Kazan, Rusia Oktober lalu, sekitar 25 negara menyatakan minatnya untuk bergabung dalam keanggotaan BRICS. Duta Besar Afrika Selatan untuk Rusia, Mzuvukile Jeff Maqetuka, mengatakan kepada kantor berita TASS tentang hal ini pada bulan Februari.

Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), pangsa negara-negara BRICS dalam produk domestik bruto dunia saat ini mencapai 36 persen diukur dengan paritas daya beli (PPP). Angka tersebut lebih dari 30 persen dari kelompok G7 yang merupakan kelompok negara maju.

Dilma Rousseff, kepala Bank Pembangunan Baru (NDB), mengatakan pada bulan Februari bahwa negara-negara BRICS akan melampaui G7 dalam kontribusi mereka terhadap PDB global dalam empat tahun ke depan. Menurut dia, pada tahun 2028, pangsa kelompok BRICS dalam perekonomian dunia akan meningkat menjadi 40 persen, sedangkan pangsa negara industri kelompok G7 akan turun menjadi 27,8 persen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *