Komisi VI DPR Minta Kebijakan HGBT untuk Pupuk Dilanjutkan, Ini Alasannya

krumlovwedding.com, JAKARTA – Komisi VI DPR mendukung kelanjutan kebijakan penetapan harga gas bumi tertentu (HGBT) bagi industri pupuk RI. Ketersediaan dan keterjangkauan gas merupakan faktor kunci dalam mendukung tujuan pemerintah mencapai ketahanan pangan nasional.

Komisi VI DPR RI Anggia Ermarini mengatakan pada akhir tahun 2024, Indonesia harus memastikan keberlanjutan kebijakan Pupuk HGBT. Kebijakan ini dapat mendorong tujuan pemerintah mencapai swasembada pangan.

Angie: “HGBT Diperpanjang atau Diperbarui? Seharusnya ada pembaruan pada akhir Desember 2024. Komisi VI mendorong pemerintah untuk menerapkan kebijakan retensi HGBT MMBTU dan menjaga pasokan pupuk kepada masyarakat. dikatakan. RDP VI di Panitia DPR RI, Senin (2/11/2024).

Komisioner VI DPR RI Subardi menegaskan pupuk Indonesia harus berperan penting dalam tujuan pemerintah mencapai swasembada pangan. Produksi pangan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan pupuk.

“Produksi pangan tidak mungkin terjadi tanpa pupuk,” kata Subardi. Oleh karena itu, peran Pupuk Indonesia menjadi penting dalam menjaga stabilitas harga pupuk dan keberadaannya.

Presiden Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan Pupuk Indonesia akan terus meningkatkan produksi dan ketersediaan pupuk bagi seluruh petani dan masyarakat Indonesia. Hingga 30 November 2024, realisasi penyaluran pupuk susulan mencapai 6,7 juta ton.

“Sesuai kesepakatan ini sudah mencapai 88,9%, sehingga kami jamin 7,5 juta ton ini akan tercapai 100% pada akhir tahun,” kata Rahmed.

Kapasitas produksi busa Indonesia sebesar 14,5 juta ton, kata Rahmad. Rinciannya, pupuk urea 9,4 juta ton dan pupuk NPK 4,6 juta ton.

“Dengan kapasitas 9,4 juta ton urea, Indonesia akan menjadi produsen pupuk berbasis nitrogen atau pupuk urea terkemuka di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara,” kata Rahmad.

Rahmad menjelaskan, dukungan terhadap harga gas bumi akan berkontribusi signifikan terhadap penurunan harga pupuk bagi petani. Pupuk merupakan salah satu faktor penentu produktivitas pertanian.

Pupuk berkontribusi 62% terhadap produktivitas pertanian, kata Rahmad. Tapi kalau energi, 75%, karena sebenarnya biaya urea adalah 71% dari gas alam. Kenaikan harga gas alam berdampak signifikan terhadap harga pupuk. .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *