Komitmen Pemerintah Perhatikan Nasib Petani Karet

JAKARTA – Kepala Staf TNI Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko mengatakan penting untuk meningkatkan taraf hidup petani karet Indonesia. Moeldoko mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga turut prihatin dengan keadaan petani karet.

Menurut dia, ada dua persoalan, yakni turunnya harga dan turunnya produktivitas. Hal itu disampaikan Moeldoko pada Senin, 13 Mei 2024 saat mengunjungi perkebunan karet di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung.

Bahkan ada kebijakan pemerintah untuk membeli produk dari petani karet, ini sangat memprihatinkan, kata Moeldoko dalam keterangannya, Selasa (14/5/2024).

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan (PDB) industri karet, produk karet, dan plastik turun 7,18 persen dari Rp16,6 triliun menjadi Rp15 triliun pada triwulan II-2022. ,85 triliun pada Q2/2023.

Moeldoko yang juga Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) berkolaborasi dengan PT Mercu BioTech Nusantara untuk memanfaatkan teknologi Mercu Tap System.

Teknologi ini mampu meningkatkan produktivitas karet hingga 300 persen. Selain itu, teknologi ini dapat digunakan dalam cuaca apa pun, termasuk hujan sedang.

“Saya yakin riset dan teknologi ini akan membawa perubahan positif bagi produsen karet dan alhasil produsen karet bisa segera kaya,” ujarnya.

Moeldoko berharap dengan dilaksanakannya pilot project penerapan teknologi Mercu Tap System di Tulang Bwang Barat, Lampung, dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas produktivitas petani serta meningkatkan kesejahteraan petani karet tidak hanya di Lampung tetapi juga di daerah lain.

Nantinya, setelah mendapat hasil yang baik, para petani jangan sampai salah jalan. Hasilnya, untuk memperbaiki kondisi lahan pertaniannya, yang tidak bisa melakukan pemupukan sebaiknya beli dulu sebelum membeli sekarang, kata Moeldoko.

Kali ini, Dato Sri Ahmad Sukimi, CEO Mercu BioTech Nusantara, mengatakan alasan memilih Indonesia menerapkan teknologi tersebut karena potensi ekonomi Indonesia ke depan sangat besar, dan luasnya lahan karet. Luas daratan Indonesia juga merupakan yang terluas kedua di dunia.

“Teknologi ini sudah diteliti selama 12 tahun, kami berharap dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani karet di Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, Dato Sri Ahmad mengatakan teknologi ini tidak akan merugikan pohon karet dalam proses penyadapannya. Selain itu, pihaknya siap membantu penerapan teknologi tersebut dan sebagai pelanggan (off-taker). Bahkan, harga beli lateks ini bisa jauh lebih tinggi dibandingkan harga saat ini.

“Kami berharap pemanfaatan teknologi ini tidak berhenti di Lampung dan dapat segera diterapkan di lahan perkebunan pemerintah dan Indonesia,” ujarnya.

Kantor Staf Presiden bermitra dengan Mercu BioTech Nusantara untuk mengimplementasikan teknologi baru tersebut guna meningkatkan produksi dan daya beli dengan harga yang kira-kira dua kali lipat dari harga yang diterima petani sebelumnya.

Is Alfarizi, seorang petani karet, mengatakan penggunaan teknologi Mercu Tap System telah meningkatkan produksi karet di kebun karet miliknya. Dalam dua minggu dengan cara ini, dihasilkan 211 kg karet dari berat 15-20 kg saja.

“Dulu kalau hujan tidak bisa berbuat apa-apa, sekarang dengan teknologi ini cuaca tidak lagi terlihat dan produknya banyak,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *