Komjen Polisi Muda di Tubuh Polri, Nomor 2 Peraih Adhi Makayasa Akpol 1991

JAKARTA – Beberapa Perwira Tinggi Kepolisian Negara (PATI) yang berpangkat Komisaris Jenderal Polisi masih terbilang muda mengingat tahun mereka lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol). Salah satunya adalah pemenang Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akpol tahun 1991.

Komisaris Jenderal atau Komisaris Jenderal Polisi merupakan pangkat yang diperuntukkan bagi sejumlah kecil perwira tinggi polisi (PATI) yang berprestasi. Pangkat ini ditandai dengan lambang bintang 3 di bagian bahu seragam polisi.

Saat ini baru ada 15 Pati Polri yang menyandang pangkat tersebut. Di antara mereka, lima di antaranya tergolong jenderal polisi muda karena merupakan lulusan akademi kepolisian pada tahun 1990-an.

Komisaris Jenderal Polisi Muda Kepolisian Negara Republik Indonesia1. Komisaris Jenderal Polisi Dr. Mohammad Fadil Imran, MSI

FOTO/DOK.POLRI

Komisaris Jenderal Polisi Muda Polri yang pertama adalah Komisaris Jenderal Pol Muhammad Fadil Imran. Lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991 itu kini menjabat Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri.

Jenderal bintang tiga ini mengawali karirnya sebagai Wakil Kepala Sabhara Polres Metro Jakarta Barat. Belakangan, pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 14 Agustus 1968, Sulawesi Selatan ini menjabat sebagai Kapolsek Metro Cengkareng pada tahun 1999 dan Kapolsek Metro Tanah Abang pada tahun 2002. Ia kemudian menjabat sebagai Kepala Unit III Badan tersebut. Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Kapolsek KP3 Tanjung Priok pada tahun 2008.

Selain itu, Fadil juga pernah menjabat Wakil Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya pada tahun 2009. Kemudian, pada tahun 2011, Fadil dipromosikan menjadi Wakil Direktur Jenderal IV Dittipidum Barscrimu Poliri dan Dirrescrimum Polda Rio Kepulauan. Fadil kemudian menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat pada tahun 2013. Oleh karena itu, selama memimpin Polres Metro Jakarta Barat, ia memperoleh gelar doktor di bidang kriminologi.

Pada 2015, Fadil bekerja sebagai perantara di Bareskrim Polri. Ia kemudian menjabat sebagai Dirreskrimsus Polda Metro Jaya dan Wakil Dirtipideksus Bareskrim Polri pada tahun 2016.

Karirnya pun semakin cemerlang. Mantan mahasiswa program doktor penelitian Departemen Kriminologi FISIP UI ini diangkat menjadi Dirtipidsiber Bareskrim Polri pada tahun 2017. Kemudian menjabat sebagai Dirtipidter Bareskrim Polri pada tahun 2018 dan Sahlisosbud Kapolri pada tahun 2019. Ia memiliki pengalaman di bidang tersebut sejak tahun 2020 , beliau menjabat Kapolda Jawa Timur, kemudian Kapolda Metro Jaya dan saat ini menjabat Kabaharkam Polri berdasarkan telegram Kapolri nomor: ST/713/III/KEP./2023 tanggal 27 Maret 2023.

2. Komjen Polisi Dr. Wahyu Widada, MPhil

GAMBAR/IST

Selanjutnya, ada pula nama Komjen Polisi Wahyu Widada dalam daftar Komjen Polisi Muda Polri. Adhi Makayasa, lulusan terbaik akademi kepolisian tahun 1991, saat ini menjabat sebagai Cabintelcom. Pengangkatan Wahyu Widada sebagai Kabaintelkam Polri berdasarkan surat Telegram nomor: ST/498/II/KEP./2023 per tanggal 26 Februari 2023.

Wahyu Widada satu kelas dengan Kapolri Jenderal Pol Listio Sigit Prabowo. Perwira polisi yang berpengalaman di bidang Polarud ini juga telah menyelesaikan beberapa Kursus Pendidikan Kepolisian Negara, khususnya Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada tahun 1998, yang juga menjadi sekolah lulusan terbaik Sespim (2006) dan Sespimti (2014). ).

Selain itu Wahyu Widada juga belajar ilmu ketrampilan. Diantaranya adalah Sekolah Percontohan (1995), PA Interchem (1996), PA Brimob (1996) dan Kursus Manajemen Negara (2002).

Pada tahun 1992, Wahyu Widada memulai karir di kepolisian sebagai Penanggung Jawab Poludara Ditsamapta Polri. Dua tahun kemudian, ia menjadi co-pilot Sat Yaptar, Wakil Ditjen Polisi Penerbangan, Disamapta Polri. Karier Wahyu Widada terus menanjak. Ia pertama kali ditugaskan memimpin wilayah saat menjadi Kapolres Metro Pademangan pada tahun 2001.

Setelah memikul berbagai tanggung jawab, Wahyu Widada diangkat menjadi Kapolres Pekalongan pada tahun 2008. Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wahyu Widada dimutasi menjadi Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Kantor Staf Presiden.

Wahyu Widada kemudian diangkat menjadi Wakapolda Riau pada tahun 2018. Setahun kemudian, ia dipromosikan menjadi Kapolda Gorontalo, kemudian Kapolres Aceh. Saat menjabat Kapolda Aceh, salah satu kasus yang berhasil terungkap adalah penyelundupan 61 kg sabu milik jaringan internasional. Pengungkapan kasus narkoba sabu jaringan internasional ini terjadi pada Januari 2021 dan melibatkan petugas gabungan Ditjen Narkoba Aceh dengan dukungan dari Polda Aceh Timur, Polres Lhokseumawe, dan Polda Aceh Utara. Setelah setahun lebih di Aceh, Wahyu Widada pensiun sebagai Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia pada 20 Juli 2021.

Sebelumnya, Wahyu merupakan ketua tim yang menyusun rancangan uji kelayakan dan kepatutan saat Listyo Sigit Prabowo, teman sekelas Akademi Kepolisian, dicalonkan menjadi Kapolri. Dokumen bertajuk Transformasi Polisi Akurat: Prediktabilitas-Akuntabilitas-Transparansi Berkeadilan itu diserahkan Listyo Sigit kepada Komisi III DPR.

Dua tahun menjabat Asisten Personalia Kapolri, Wahyu Widada dipromosikan menjadi Kabaintelkan Polri menggantikan Komjen Pol Ahmad Ergo yang diangkat menjadi Irjen Pol. Ahmad Direbo menggantikan Komjen Agung Budi Maryoto yang pensiun.

3. Komjen Polisi Dr. Marthinus Hukom, SIK, MSi

FOTO/DOK.MPI

Komisaris Jenderal Pol Marthinus Hukom masuk dalam daftar Komisaris Polisi Muda Jenderal Kepolisian Negara Republik Indonesia. Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991 itu ditugaskan mengepalai Badan Narkotika Nasional (BNN). Pengangkatan Marthinus Hukom berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 182/TPA Tahun 2023 tentang pemberhentian dan pengangkatan pejabat penting pimpinan di BNN.

Usai menyelesaikan studi, pria asal Maluku ini mengawali karir di pasukan khusus sebagai penyidik ​​di Badan Reserse Densus 88 Polisi Anti Teror. Karir Karirnya di Kopassus Polri melejit pesat setelah ia dilantik menjadi Kapolri. Intelijen Satgas 88 yang kemudian menjadi Wakil Kapten Densus 88 pada tahun 2015.

Selain itu, Marthinus Hukom juga pernah menjabat sebagai Deputi Direktur Penegakan Hukum dan Peningkatan Kapasitas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia pada tahun 2017.

Ia kembali menjabat Wakil Direktur Densus 88 pada 2018. Kemudian, dua tahun kemudian, ia dipercaya menjadi pimpinan tertinggi Densus 88. Pada Desember 2023, polisi kelahiran 30 Januari 1969 itu dilantik Presiden Jokowi sebagai Kepala BNN.

4. Komjen Polisi Dr. RZ Panca Putra Simanjuntak, MSi

GAMBAR/IST

Komisaris Jenderal Polisi Muda Polri berikutnya adalah Komisaris Jenderal Polisi RZ Panca Putra Simanjuntak. Lulusan Akademi Kepolisian angkatan 1990 ini saat ini menjabat Sekretaris Utama Lembaga Rehabilitasi Nasional (LEHMANNAS).

Panca Putra Simanjuntak merupakan polisi kelahiran Balige, Sumatera Utara, 19 Januari 1969. Sepanjang sejarahnya, cukup banyak jabatan strategis yang disandangnya. Selain itu pernah menjabat sebagai Kapolres Banyumas dan Kapolres Tegal (2010). Setahun kemudian, Panca Putra beralih tugas menjadi Wakil Direktur Reserse Kriminal dan Kriminal Polda Jawa Tengah.

Tak lama kemudian, ia dipromosikan dan menjabat Direktur Reserse Kriminal dan Reserse Kriminal Polda Kalteng. Namanya kian mencuat saat menjabat Wakil Direktur Bareskrim Polri (2017). Tahun berikutnya, ia mendapat penugasan baru di Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai Direktur Penyidikan.

Sudah dua tahun menjabat, Panka Putra kemudian menjadi Kapolsek Vidyaswara Kelas I Sespim Lemdiklat Polri pada tahun 2020. Tak lama kemudian, ia diangkat menjadi Kapolres Sulut. Pada tahun 2021, RZ Panca Putra mendapat penugasan baru sebagai Kapolda Sumut (Sumut) dan baru pada 8 September 2023 diangkat menjadi Kepala Kantor Lemhannas.

5. Komjen Polisi Dr. Tomsi Tohir Balav, MC

FOTO / DOK Humas POLRI

Belakangan, nama Komisaris Jenderal Polisi Tomsi Tohir Balaw masuk dalam daftar Komisaris Muda Polri. Lulusan Akademi Kepolisian angkatan 1990 itu kini menjabat sebagai Irjen Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Tomsi Tohir Balaw merupakan pria kelahiran Bandar Lampung, 30 Januari 1969. Sebelum diangkat menjadi Irjen Kementerian Dalam Negeri, Tomsi menjalankan tugas sebagai Pejabat Spesialis Sosial Politik Kapolri (Sahlisospol Kapolri) per 1 Mei , 2020. .

Pada Januari 2020, Irjen Tomsi dilantik menggantikan Irjen Pol Nana Sudjana sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB). Namun, ia hanya memimpin Polda NTB selama 4 bulan.

Sebelum pindah ke NTB, Tomsi menjabat Kapolda Banten sejak November 2018. Jabatan pertama Polda Banten dijabatnya menggantikan Brigjen Teddy Minhasa Putra. Selain itu, Irjen Tomsi juga tercatat pernah menduduki beberapa jabatan lain di Polri, yakni Karowassidik Bareskrim Polri (2017), Sesropaminal Divpropam Polri (2016), Dirreskrimsus Polda Sumsel (2016), Analis kebijakan tingkat menengah di bidang Ops Yaman Itwasum Polri (2014), Kabidpropam Polda Jawa Timur (2011), Wakapolres Surabaya (2010).

Ia kemudian menjadi Kapolres Jombang (2009), Kapolres Pamekasan (2007), Kasat III/Sumdaling Ditreskrimsus Polda Metro Jaya (2006), Kasatkamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya (2005), dan Kasatresmob Polda Metro Jaya (2004).

6. Komisaris Jenderal Polisi Profesor Dr. Rudy Herianto Adi Nugroho, SH, MH, MBA

GAMBAR/IST

Komisaris Jenderal Polisi Rudy Heriyanto Adi Nugroho juga merupakan komisaris muda Polri. Lulus dari Sekolah Perwira Polri pada tahun 1993, saat ini menjabat Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (Sekjen KKP).

Pengangkatan Rudy Heriyanto sebagai Sekjen KKP berdasarkan surat Telegram No. ST/2749/XII/KEP/2023 dan ST/2750/XII/KEP/2023 tanggal 7 Desember 2023.

Karier polisi Rudy Heriyanto cemerlang meski belum lulus akademi kepolisian. Ia menjadi perwira polisi melalui Sekolah Perwira Kepolisian Nasional atau yang sekarang dikenal dengan Sekolah Inspektorat Polisi Sarjana Somber (SIPSS). Rudy merupakan mantan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung (UNILA).

Sebelumnya SIPSS dikenal dengan nama SEPA (Sekolah Perwira) dan PPSS (Wisuda Sumber Polisi). Merupakan pusat pendidikan enam bulan yang menghasilkan lulusan polisi dan berperan sebagai unsur pelaksana pendidikan dan pelatihan petugas polisi.

Rudy Heriyanto Adi Nugroho tercatat mengawali karir di kepolisian, menjabat Kepala Cabang Peraturan Divisi Kumdang Divisi Binkum Polri. Ia pun pernah menjabat Kapolsek Simahi pada tahun 2010. Tak lama kemudian, tepatnya pada tahun 2011, Rudy dimutasi menjadi Kasubbag UU Bagsunkum Rasunluhkum Dikum Palri.

Setahun kemudian, pria kelahiran 17 Maret 1968 itu bernama Kaden C Ropaminal Divpropam Polri. Pada 2015, pria asal Jakarta pada 17 Maret 1968 ini menjabat Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya. Ia kemudian menjadi Dirtipideksus Bareskrim Polri pada tahun 2017 dan Dirtipideksus Bareskrim Polri pada tahun 2018.

Komjen Pol Rudy Herianto juga pernah menjabat Kapolri Vidyaiswara Saspim Polri dan Kadikum Polri pada tahun 2019, serta Kapolda Banten pada tahun 2020. Selama menjadi Kapolda Banten, Komjen Pol Rudy Herianto menyandang gelar Guru Besar Unila Lampung. Gelar tersebut resmi diberikan pada acara pengukuhan dan kuliah ilmiah guru besar Fakultas Hukum Universitas Lampung pada Februari 2022.

Setelah kurang lebih tiga tahun memimpin Polda Banten, Komjen Rudy ditugaskan bekerja di luar kepolisian. Ia dimutasi pada 14 Oktober 2023 menjadi Sekretaris Jenderal KKP. Saat menjabat Sekretaris Jenderal KKP, Rudy baru saja dipromosikan menjadi Komjen, jenderal bintang tiga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *