krumlovwedding.com, JAKARTA — Penyakit akibat penyebaran human metapneumovirus (HMPV) disebut-sebut umum menyerang anak-anak. Konsultan anak bidang respirologi dari RS Persahabatan mengatakan ada beberapa hal yang harus diwaspadai orang tua jika HMPV menyerang anak.
Jika ditemukan hal seperti ini, sebaiknya dokter memperhatikan dan membawa anak tersebut ke rumah sakit. Tjatur Kuat Sagoro SpA (K) dalam diskusi online yang digelar di Jakarta pada Jumat (10/1/2025).
Tajathur mengatakan, hal pertama yang harus diperhatikan orang tua adalah saat anak sedang kesal, tidak segembira dulu, dan kurang tidur. Hal berikutnya adalah pernafasan pendek, pernafasan lobus, retraksi suprasternal dan interkostal. Menurut Tjatur, sesak napas pada anak seringkali berbeda dengan orang dewasa.
Pada bayi usia 0-2 bulan, pernapasan dianggap cepat jika laju pernapasan lebih dari 60 napas per menit. Setelah itu, anak usia 2 hingga 1 tahun segera diperiksa jika bernapas lebih dari 50 kali per menit.
Khusus bayi, lanjut Tjatur, yang perlu diwaspadai adalah ia tidak habis minum seperti biasanya, dan mudah berhenti menyerap. “Kalau minum ASI atau ASI ya, minumnya lepas, minumnya biasa saja, harus hati-hati,” ujarnya.
Kondisi lain yang disebutkannya adalah jantung bayi berdebar kencang saat menggendongnya dan bayi tidak mau bermain seperti biasanya. Menurutnya, infeksi HMPV pada anak ditularkan melalui droplet pernapasan dan masa inkubasinya tiga hingga lima hari, meski bisa berbeda-beda pada setiap orang.
Gejala pada anak antara lain batuk, demam, menggigil, sakit kepala, dan sakit tenggorokan. Pengobatan infeksi HMPV sangat membantu, dengan fokus pada pengobatan gejala yang muncul seperti antipiretik, oksigenasi, dan terapi cairan.
Namun, beberapa penelitian telah menunjukkan potensi penggunaan ribavirin, imunoglobulin, inhibitor fusi, dan asam ribonukleat pengganggu kecil (siRNA) dalam pengobatan dan pengendalian infeksi HMPV. Oleh karena itu, Tijatur menyarankan agar seluruh masyarakat mulai menerapkan Perilaku Hidup Sehat dan Sehat (PHBS) di rumah, sekolah, dan tempat umum yang sangat penting untuk melindungi anak dari penularan.