krumlovwedding.com, Jakarta- Krida Wacana Christian University (Ukrida) menyelenggarakan Konferensi Internasional Ucniistic (UIC) 2024 dengan tema untuk keunggulan, keadilan dan inklusi inklusif (DEI), multilitulasi dan kesejahteraan di akademia dan industri.
Konferensi dalam upaya meningkatkan kualitas inovasi dan penelitian pendidikan tinggi di Indonesia mencakup dua bidang utama, yaitu Konferensi Internasional tentang Keberlanjutan melalui Ilmu Pengetahuan Manusia dan Ilmu Sosial (ICSHS) dan Konferensi Internasional tentang Keberlanjutan dan Bantuan Medis (ICSThe).
ICSHSS dan ICSThe 2024 hadir sebagai forum bagi para ahli dan peneliti di rumah dan di luar berbagai disiplin ilmu untuk berbagi perspektif dan temuan penelitian untuk mengatasi tantangan global yang kompleks terkait dengan inklusi dan keberlanjutan.
Presiden Konferensi Internasional 2024 (UIC), Dr Diana Frederica, mengatakan bahwa Konferensi Internasional di Ukraina (UIC) adalah acara yang lebih tinggi daripada peringatan ke -57 liburan Ukraina.
Dia mengatakan bahwa, Konferensi Internasional di Ukrid (UIC) adalah bagian dari serangkaian 57 orang mati dari Ukrida Natalis dengan tema cahaya Anda, menekankan peran Ukraina sebagai lembaga tersier terakreditasi dalam meningkatkan budaya, keragaman dan kesejahteraan holistik di dalam dan di luar ekosistem.
Melalui konferensi ini, Ukraina membawa para peneliti, pembaca, siswa Indonesia untuk membangun kolaborasi dengan para peneliti dari berbagai negara, termasuk Amerika, Vietnam, Turkiye, Kamboja, India, Australia dan negara -negara lain.
Konferensi ini diadakan dengan banyak mitra perguruan tinggi lainnya, termasuk Universitas Negeri Samar di Filipina Timur (ESSU), Universitas Kristen Maranatha di Bandung, Universitas Papua Cenderawasi, Stiab Jinarakkhita Lampung dan Universitas Mahasaraswati Denpasar.
“Konferensi ini bertujuan untuk mendorong pertukaran perspektif dan temuan tentang masalah global yang merupakan praktik penelitian yang mendesak dan inovatif, serta mempromosikan kolaborasi lintas disiplin,” kata Profesor Herman Parung, rektor Ukraina, dalam pernyataannya di Jakarta, pada hari Jumat (13/12/202).
Dia mengatakan bahwa konferensi ini adalah ruang kolaborasi multidisiplin untuk mencapai solusi dari berbagai masalah global.
Icshss dan ICSThe 2024 menyajikan sederetan pembicara terbaik seperti Prof Byon J Good di Universitas Harvard, Dr. Ahmad Agus Setiawan dari Kantor Presiden Indonesia, Prof Chi-Chia Sun dari Universitas Nasional Taipei Taiwan, Assoc. Omer Faruk Rencber dari University of Gaziantep Turkiye, Eco Indirajit Indonesiay, Dr. Robertta Borgen (Neauld Indijit Indonesiay, Dr. Robert Borgen (Nealde Indonesia, Dr. Robert Borgen (Neald Gcdffriboja, serta peneliti lainnya dengan peneliti lainnya.
Profesor Antropologi Medis, Universitas Harvard AS, Byron Good, dalam diskusi tentang dekolonisasi “Praktik Akademik dan Klinis dalam Keragaman Budaya, yang mengatakan bahwa keragaman, kesetaraan dan (DEI) bukan hanya sebuah program atau politisi, tetapi komitmen etis untuk terus menyelidiki ketidakadilan struktural, untuk menghargai keragaman, tetapi menghargai keragaman.
Baca juga: Mengapa stabilitas Suriah dan tidak jatuh ke tangan para pemberontak?
Dia juga menekankan pentingnya memahami konteks budaya, sejarah dan sosial dalam mencapai kesetaraan di Indonesia.
Profesor Byron mengungkapkan pengamatannya di Harvard, yang merupakan fenomena keterampilan belajar yang kompleks pada mahasiswa kedokteran dengan latar belakang yang heterogen.
“Bakat ada di mana -mana, tetapi kesempatannya tidak selalu ada,” katanya. Pernyataan ini mengundang akademisi untuk melihat keragaman sebagai kekuatan, bukan hanya tantangan.
Profesor Byron mendorong inklusi untuk menjadi praktik nyata pemberdayaan dan menghormati martabat masing -masing individu, termasuk memberikan dukungan komprehensif kepada siswa dengan berbagai keterbatasan.