Konflik Internal Kerajaan Mataram, dari Penculikan Istri Penguasa hingga Raja Berkuasa 28 Hari Saja!

Secara internal, kerajaan Mataram lama penuh kekuasaan. Bahkan berujung pada adu mulut dan perkelahian di istana Mataram hingga berujung pada penculikan Dyah Lokapala, salah satu istri raja Mataram. Menariknya, penculiknya adalah adiknya Rakryan Londhayan.

Memang pada masa pemerintahan Dyah Lokapala, kerajaan Medang kembali diguncang pemberontakan. Istana Mamratipur, pusat kerajaan Medang, berantakan. Raja Dyah Lokapala Sri Sayyavasanottungadeva yang memerintah pada tahun 885-855 bernama Rakryan Manak dan putranya Dyah Bumijaya bernama Rakryan Londhayan ji.

Keduanya berhasil lolos dari penculikan di Rakryan Londhayan, namun entah apa yang dipikirkan Rakryan Manak, ia malah memutuskan untuk bunuh diri di desa Taas. Sementara itu, putranya Dyah Bhumijaya Wuatan Tija berhasil diselamatkan berkat bantuan aparat desa dan dibawa kembali ke istana.

Menurut buku Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Purba, Rakryan Londhayan sendiri akhirnya ditemukan tewas dan terkubur di dalam hutan. Mirip dengan nama Rakryan Londhayan yang ditemukan pada prasasti Vulakan tahun 849 Saka atau 14 Februari 923 Masehi.

Dalam gelar tersebut, Sri Maharaja dyah Wawa menyebut dirinya sebagai putra krian ladheyan ring Luma, atau orang yang meninggal atau dikuburkan di hutan. Pencarian ini erat kaitannya dengan upaya penculikan istri dan adik Raja Rakai Kayuwangi serta putranya.

Karena tidak dapat melakukan tugasnya, Rakryan Londhayan akhirnya lari ke dalam hutan dan mati dalam pelarian, atau mungkin dia ditangkap dan dibunuh di hutan oleh prajurit kerajaan Rakai Kayuwangi yang sedang mengejar. dia bersembunyi.

Dia sepertinya sedang membicarakan suatu peristiwa di istana. Rakai menunjukkan bahwa Kayuwangi digantikan oleh serangkaian pemerintahan yang singkat.

Mereka adalah Daya Tagwa yang memerintah selama delapan bulan. Rakai Panumwangan Dyah Devendra turun tahta dan memerintah selama satu tahun empat bulan. Rake Gurunwangi Dyah Bhadra hanya memerintah selama 28 hari sebelum meninggalkan istananya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *