Republika.co.id, Wakil Menteri Koperasi (Womenkop) Ferry Juliantono, Desa Merah dan Putih/Koperasi Kelurahan (Kopdes) diperkirakan akan kembali ke modal 2.000 triliun rp dalam dua tahun. Ferry mengatakan pemerintah telah memberikan anggaran 400 triliun rp Kopdes untuk 80 ribu koperasi dengan 5 miliar RP.
“Kode awal ini dapat memperoleh manfaat jika bisa mencapai 4 kali. Jadi jika 400 triliun RP, koperasi desa dimodernisasi, tentu saja, setahun dibayar untuk koperasi desa ini, dua tahun setelah 400 triliun, Jakarta Senin (4/14 RP (4/20) dua tahun kemudian,” katanya.
Wamenkop mengumumkan bahwa pendanaan pemerintah akan digunakan untuk memfasilitasi berbagai kegiatan, salah satunya adalah pembelian gudang. Gudang akan bertindak sebagai tugas penghalang untuk hasil produk pertanian umum dari desa.
Selain itu, koperasi desa juga akan mendapatkan pendapatan dari toko -toko dan titik penjualan seperti apotek, klinik desa, layanan logistik, tabungan dan pinjaman.
“Semoga 400 triliun rp tidak akan dibayar selama 1-2 tahun, 2.000 triliun rp dapat dihapus.” Katanya.
Namun, Ferry mengatakan bahwa pendapatan pasti akan dicapai secara bertahap. Menurutnya, sekarang koperasi desa masih dalam tahap pengembangan. Dia juga mengatakan bahwa pelatihan khusus atau koperasi manajemen diperlukan untuk memperkuat sistem.
“Tuhan sudah, ya, ya, ini pasti suatu proses, jadi tentu saja kita harus bersabar, kita harus mengatur, maka hasilnya dimungkinkan dalam dua tahun ke depan,” tambah Ferry.
Sebelumnya, Menteri Perusahaan Koperasi (Menkop) percaya bahwa Budi Arie Setiadi, koperasi desa merah dan putih, memiliki omset perak hingga 2.000 triliun rp, yang dianggap memperkuat ekonomi lokal dan memperkuat komunitas desa.
Di acara “Ramadan Delight Market” di Jakarta pada hari Rabu, 3/19, Menkop mengumumkan bahwa partainya telah menghitung partainya untuk potensi omset perak membentuk koperasi Desa Merah dan Putih yang diprakarsai oleh Presiden Prabowo Subio.
Jika semua koperasi desa menerima anggaran 7 miliar RP, omset perak di Indonesia dapat mencapai 490 triliun rp ketika dihitung secara keseluruhan untuk 70 ribu desa.
Jika omsover uang hanya mencakup sektor penggunaan dan desa berkaitan dengan sektor produksi, potensi pergantian uang dapat meningkat 2 hingga 3 kali dan mencapai 1.500 triliun rp dan bahkan 2.000 triliun rp.