BANDUNG – Pegi Setiawan atau Pegi Perong, tersangka kasus pembunuhan Vina Dewi Arsita (Vina Cirebon) dan M Rizky Rudiana atau Eky mengajukan dua nama yakni Yadi dan Iwan untuk menjadi saksi baru.
Kedua saksi baru tersebut merupakan rekan Pegi Perong, rekan kuli bangunan, yang memperkuat alibi karena tidak membunuh Vina Cirebon.
Jadi, saksi Pegi Perong seluruhnya berjumlah 5 orang. Sebelumnya, Suharsono alias Bondol, Sandi Ibnu Zalil atau Ibnu, dan Suparman, tiga teman Pegi, memberikan keterangan kepada penyidik Direktorat Reserse Kriminal Polda Jabar, Jumat (31/5/2024).
Kuasa hukum Pegi Setiawan, Toni RM, mengatakan Iwan dan Yadi merupakan kuli bangunan, teman kerja klien. Yadi dan Iwan tahu betul keberadaan Pegi Perong di Bandung yang sedang mengerjakan proyek pembangunan rumah.
“Saksinya masih ada dua orang lagi. Yang bersangkutan adalah teman kerja Pegi Setiawan, namanya Yadi dan Iwan,” kata Toni, Jumat (31/5/2024).
Yadi dan Iwan disarankan Pegi untuk melengkapi keterangan tiga rekannya yang ditanyakan penyidik, yakni Suharsono alias Bondol, Ibnu, dan Suparman.
“Saksi yang akan diperiksa ada dua lagi, yakni teman kerjanya. Artinya Pegi memang ada di Bandung (saat pembunuhan Vina dan Eky terjadi Sabtu 27 Agustus 2016 di Cirebon),” kata Toni.
Terkait pemeriksaan tiga pegawai Pegi yakni Suharsono alias Bondol, Ibnu dan Suparman kata Toni, penyidik menyita telepon seluler milik Bondol dan Suparman.
“Penyidik meminjam telepon seluler Pak Suharsono dan Suparman. Ibnu tidak punya telepon seluler,” ujarnya.
Toni tak kesulitan menyita ponsel para saksi. Diharapkan ditemukan bukti baru dari ponsel saksi untuk membebaskan kliennya Pegi Setiawan.
Mungkin tujuannya untuk komunikasi dulu, Pegi meminta Suharsono bekerja pada 2016. Sebab, sebelum kejadian, Pegi ada di Bandung, sebaiknya diungkap oleh operator, artinya Pegi itu benar-benar ada di Bandung. ,” kata Toni.
Intinya, kami mendukung semakin banyak terungkap, semakin terlihat karena kami mengungkapkan kebenaran, katanya.
