KUR BRI Bikin Agen BRILink Komariah Tumbuh Pesat dan Usaha Sembako Bertahan dari Persaingan

JAKARTA – Komaria tak perlu lagi mengkhawatirkan keuangan keluarganya Kini ia tak harus bergantung pada bisnis warisan orang tuanya sebagai bisnis agen sembako, namun kini keuangan keluarganya bisa mendapat dukungan lebih dari bisnis yang dirintisnya sebagai agen Brilink.

Didirikan pada tahun 2015, bisnis agen Briley saat ini berkembang pesat. Sementara itu, bisnis warisan orang tuanya sebagai agen sembako mampu bertahan di tengah ketatnya persaingan saat ini untuk menunjang perekonomian keluarganya.

Baik agen BRI maupun bisnis sembako Komaria tidak akan berkembang seperti sekarang tanpa dukungan KUR BRI. Ya, berkat tambahan modal dari KUR BRI, Komaria bisa terus menambah modal untuk memperluas jangkauan layanan di keagenan BRILINk Karya Indahnya.

Pasalnya saat dihadapkan pada kekurangan modal, Comaria mengaku kerap kebingungan dan terpaksa berpikir keras mencari solusinya. Beruntung, sebagai nasabah lama BRI, ia akhirnya terpikir untuk memanfaatkan fasilitas pinjaman KUR BRI.

“Setelah membuka agensi pada tahun 2015, saya sering kekurangan modal dalam perjalanan “Saya sudah tiga kali meminjamkannya dan saya manfaatkan tidak hanya untuk bisnis tapi juga untuk menambah modal di agen Brili,” jelas Comaria yang pertama kali mengajukan pinjaman melalui KUR BRI.

Dengan sistem transaksi uang yang sangat cepat diyakini sering terjadi kekurangan modal, terutama untuk melayani nasabah yang ingin tarik tunai di agen BRILink. Namun kekurangan modal akibat pinjaman KUR BRI perlahan teratasi

Menurut Komaria, seluruh fasilitas pinjaman KUR BRI tersebut telah ia manfaatkan untuk mengembangkan bisnis agen BRI, khususnya untuk mengantisipasi penarikan tunai oleh nasabah. Sedangkan bisnis agen sembako selama ini hanya membutuhkan sedikit tambahan modal dari KUR BRI

“Namun secara umum, saya investasikan sekitar 90% dari seluruh pinjaman KUR BRI ke Brilink,” kata Komaria yang selalu menghidupi suaminya Sugiharto dalam bisnis agen Brilink dan bisnis sembakonya.

Berkat KUR BRI, Komaria menambahkan, outlet agen BRI miliknya di kawasan Penjaringan, Teluk Gang, Jakarta Utara kini semakin meningkat pendapatan dan jumlah transaksinya.

Kini, dengan mencatatkan sekitar 10.000 transaksi per bulan, Agen BRILink Karya Indah di Komaria bisa mendapatkan status Agen Juragan. Sekadar informasi, agen BRILink mengenali tiga skenario Yang pertama adalah permulaan (start), yang kedua adalah juara (tengah) dan yang ketiga adalah Zuragan (atas).

Sugiharto mengatakan, selain Agen Brilink, bisnis agen sembako miliknya juga merasakan dampak dari tambahan modal yang diajukan melalui KUR BRI. Diakui, pertumbuhan bisnis agen sembako memang belum secepat agen brillant. Namun keberlangsungan bisnis keagenan sembako dalam menghadapi persaingan bisnis patut berterima kasih kepada Sugiharto dan istrinya Komaria.

Sugiharto menambahkan, berbeda dengan toko kelontong kebanyakan yang memajang barang dagangannya di depan kios, usaha agen kelontong Komaria menyimpan barangnya di gudang. Pembeli dapat mengambil sendiri barangnya jika langsung membeli

“Bisnis makanan inti kami bukan eceran tapi grosir tapi sifatnya kecil-kecilan “Pelanggan biasanya langsung membawa barangnya ke gudang karena sebagian besar sudah mengenal kami sehingga sudah tahu di mana mendapatkan barangnya,” kata Sugiharto yang diamini Komaria.

Meski tidak memajang barangnya sendiri, namun pelanggan Komaria sudah mengetahui cara membeli di agen Semco miliknya. Uzang, seorang penjual kopi mengaku kerap membeli berbagai jenis kopi di Agen Sembako Komaria. Karena sudah lama menjadi pelanggan, ketika membeli kopi, ia langsung mengambilnya di gudang mall.

“Kalau saya butuh kopi, bawa sendiri ke gudang, nanti bisa saya berikan,” kata Uzang sambil memegang kantong plastik berisi kopi saat berbicara dengan SindoNews, baru-baru ini.

Menurut Uzang, dirinya belum bisa memastikan sampai kapan harus membeli kopi ke Agen Kelontong Komaria karena tergantung stok kopi yang dijualnya. Setelah ini, dia akan berbelanja lagi

Menurut Bay Aditho, Pemimpin BRI Jakarta Kantor Cabang Tanjung Priok (PINCA), salah satu fasilitas pinjaman dari BRI adalah Program Mitra Ultra Mikro (UMi).

Khususnya, BRI yang bisnis intinya adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah membentuk Holding Ultra Mikro (UMi) mulai tahun 2021. Kepemilikan ini, BRI, Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM), ditujukan untuk melayani mereka yang tidak memiliki akses terhadap layanan keuangan formal (unbanked).

Bei menambahkan, selain Umi, ada juga program pinjaman bernama Pinjaman Kredit Cepat Masyarakat Rendah (KECE). Salah satu keunggulan produk pinjaman KECE adalah tidak memerlukan jaminan atau agunan Yang terpenting, peminjam mempunyai usaha dan transaksi untuk membayar cicilannya

Merujuk laman resmi BRI, dikabarkan dari target alokasi KUR pemerintah tahun 2024 sebesar Rp 300 triliun, BRI kembali mendapat alokasi terbesar yakni Rp 165 triliun. Sedangkan pada tahun 2023 BRI akan melayani 3,5 juta peminjam senilai Rp 163,3 triliun. Penyaluran KUR BRI sebagian besar dilakukan oleh sektor industri pengolahan yaitu mencapai 57,38%.

KUR BRI ada 3 jenis, yaitu KUR Mikro Bank BRI, KUR Kecil Bank BRI, dan KUR TKI Bank BRI. KUR Mikro BRI merupakan kredit modal kerja dan/atau investasi dengan plafon sampai dengan Rp50 juta per peminjam.

Kemudian, KUR Kecil BRI merupakan kredit modal kerja dan/atau investasi yang disalurkan kepada peminjam yang mempunyai usaha produktif dan layak, berkisar antara Rp50 juta sampai dengan Rp500 juta.

Persyaratan pengajuan KUR BRI

Telah menjalankan bisnis secara efektif selama minimal 6 bulan

2. Memiliki KTP dan izin usaha

3. Riwayat kredit tidak terputus berdasarkan data SLIK OJK

4. Tidak menerima kredit modal kerja/investasi selain kredit konsumsi

5. NPWP (jika pinjaman lebih dari Rp50 juta)

Cara mengajukan KUR1 BRI Pastikan bidang usaha yang Anda ajukan KUR merupakan usaha yang menguntungkan dan layak

2. Siapkan dokumen lamaran lengkap

Dokumen-dokumen tersebut antara lain kartu identitas (KTP, kartu keluarga, keterangan tempat tinggal), legalitas usaha (pendirian usaha), izin usaha (SIUP, TDP), laporan keuangan, proposal usaha dan persyaratan lainnya.

3. Setelah melengkapi dokumen, kunjungi kantor bank penyalur di daftar resmi Ikuti prosedur yang berlaku di bank

4. Umumnya bank akan melakukan survei atau wawancara untuk menganalisis kelayakan peminjam.

5. Tunggu pengumuman dari bank penyalur apakah permohonan Anda akan dijatah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *