BEIRUT – Kuwait mulai mengevakuasi warganya dari Lebanon di tengah kekhawatiran akan perang habis-habisan antara Israel dan Hizbullah.
Kuwait Airways telah diberangkatkan ke Lebanon sejak Sabtu pekan lalu untuk memulai proses evakuasi. Pemerintah negara Teluk tersebut sehari yang lalu mengeluarkan peringatan kepada warganya untuk meninggalkan Lebanon karena situasi keamanan.
Al Arabiya, dikutip Senin (24/6/2024), Kementerian Luar Negeri Kuwait kembali meminta warganya untuk menghindari perjalanan ke Lebanon saat ini karena perkembangan keamanan yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.
Kantor berita KUNA melaporkan bahwa Kuwait Airways berterima kasih kepada otoritas terkait karena mendukung peluncuran “jembatan udara” untuk memulangkan warga Kuwait dari Lebanon.
Dalam pernyataan terpisah, maskapai tersebut mengumumkan akan mengoperasikan penerbangan yang lebih besar ke Beirut untuk memungkinkan warga Kuwait kembali ke negaranya.
Kuwait mengambil keputusan ini menyusul meningkatnya serangan lintas batas terkait perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza antara Hizbullah Lebanon dan Israel.
Meskipun ada tekanan internasional dan diplomatik untuk menghindari perang skala penuh, terdapat kekhawatiran bahwa aktivitas militer akan meningkat antara kedua belah pihak.
Sebelumnya, tentara Israel mengumumkan bahwa mereka sedang mempersiapkan perang melawan Hizbullah.
Sementara itu, Hizbullah menyatakan siap menghadapi perang habis-habisan melawan Israel. Kelompok pro-Iran mengancam akan menyerang Siprus jika mengizinkan pasukan Israel menggunakan wilayahnya untuk menyerang Lebanon.
