Lawan Sanksi Baru AS, Rusia dan China Berhasil Temukan Solusi Pembayaran

JAKARTA – Rusia dan China punya strategi baru melawan meningkatnya sanksi Barat yang dipimpin Amerika Serikat (AS). Perdagangan Rusia-Tiongkok diblokir pekan lalu dengan sasaran satu-satunya cabang bank Rusia di Tiongkok. Namun, kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Tiongkok bulan lalu menegaskan bahwa kedua negara akan saling menguntungkan.

Reuters melaporkan bahwa sejak kunjungan Presiden Putin, bank-bank di Tiongkok telah didirikan dengan otoritas khusus di wilayah perbatasan untuk memungkinkan perusahaan-perusahaan Rusia membuka rekening non-residen (NRA) di bank-bank Tiongkok. Kebijakan tersebut merupakan langkah penting karena VTB (VTBR.MM) menjadi sasaran sanksi ketika membuka cabang baru di Shanghai.

Negara-negara Barat meningkatkan sanksi ketika Rusia dan Tiongkok mencapai rekor perdagangan baru dengan mencatat rekor baru sebesar US$ 240 miliar pada tahun lalu. Penting bagi kedua negara sahabat ini untuk terus memperkuat kerja sama dengan terus memastikan pembayaran yang fleksibel.

Solusi ini memungkinkan bank lokal menghindari sanksi AS. Terlepas dari tuduhan tersebut, Moskow dan Beijing terus mengambil langkah-langkah untuk menghindari peningkatan sanksi.

Penggunaan bank lintas batas memudahkan perantara yang bekerja atas nama perusahaan Rusia untuk berpindah antar bank. Sebuah strategi yang melibatkan bank-bank kecil yang usahanya dibatasi untuk mengurangi kerugian di Tiongkok.

Namun, peluang bagi mereka untuk membayar perusahaan-perusahaan Rusia bisa jadi rendah. Seorang pejabat senior Departemen Keuangan AS mengatakan pada bulan ini bahwa pihaknya sedang berupaya mengidentifikasi bank-bank kecil dengan lembaga penegakan hukum yang lemah yang masih membantu mengatur operasi yang membantu operasi militer Rusia.

Perdagangan dengan Beijing menjadi lebih penting bagi Rusia sejak Moskow mengirimkan pasukannya ke Ukraina pada Februari 2022. Kemudian bank-bank Rusia diblokir dari sistem pembayaran SWIFT internasional. Saat ini, banyak negara dan organisasi Barat yang memutuskan hubungan dengan Rusia.

“Setelah kunjungan Putin, bank-bank di beberapa provinsi Tiongkok ditemukan membuka rekening NRA untuk perusahaan-perusahaan Rusia di daratan Tiongkok,” kata sumber perbankan kepada Reuters, dilansir Sabtu (22/6/2024).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *